Suara.com - Hadiah, pohon, dan cahaya disiapkan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru menghiasi bagian depan toko di jalan utama Kota Gaza dengan harapan menarik pengunjung dan meningkatkan penjualan.
Warga di daerah kantung Palestina tersebut dirundung kondisi ekonomi yang lesu.
Para pemilik toko di sepanjang Jalan Omer Al-Mukhtar di pusat Kota Gaza memajang hadiah dan barang dagangan mereka untuk meramaikan suasana dalam upaya mengimbangi resesi ekonomi tajam yang tengah dihadapi kawasan miskin itu sejak HAMAS menguasai Jalur Gaza pada 2007.
Bagian depan toko telah dihiasi dengan bermacam hadiah yang dipusatkan pada beragam bentuk seperti Santa Klaus dan kereta terkenalnya, serta hiasan hati berwarna merah dengan tulisan "Selama Tahun Baru", demikian diberitakan Xinhua yang dilansir Antara, Sabtu malam (31/12/2016).
Pemandangan seperti itu langka di masyarakat konservatif seperti di Jalur Gaza, yang didominasi oleh pandangan bahwa penampilan tersebut tabu.
Mohamed Ajour, seorang penjaga toko di Kota Gaza, mengatakan kepada Xinhua bahwa ia dan pedagang lain memandang kesempatan Tahun Baru dan "sebagai peristiwa sangat penting untuk menarik pengunjung agar membeli hadiah dan selanjutnya bisa membantu menyinari gerakan perdagangan yang lesu di seluruh Jalur Gaza".
Hadiah-hadiah tersebut yang kebanyakan dijual kepada pengunjung adalah yang berhubungan dengan musim liburan seperti kostum Santa Klaus dan topi merah serta patung yang digunakan untuk menyambut Tahun Baru.
Satu pohon Natal yang diberi cahaya warna-warni telah diletakkan di luar toko Ajour, tempat pengunjung berhenti untuk mengambil gambar.
Ibrahim Farajj, seorang juru foto lokal di Kota Gaza, mengatakan kepada Xinhua bahwa menghiasai bagian depan toko dengan cahaya dan hadiah cantik seperti itu "bukan hanya membantu menarik pengunjung untuk membeli, tapi juga itu memungkinkan mereka mendokumentasikan kegiatan tahun ini, yang menyambut Tahun Baru dengan harapan kondisi akan lebih baik tahun depan".
Baca Juga: Bupati Klaten Resmi Ditahan KPK
"Mengambil gambar orang-orang atau keluarga di pasar dan di jalan utama Kota Gaza, terutama di dekat pohon Natal, atau mengenakan topi merah ..., sangat terkenal di kalangan pengunjung," kata Farajj.
Toko lain di Kota Gaza, yang menjual pakaian, parfum, perhiasan dan kosmetik, memanfaatkan musim liburan untuk memamerkan produk dan barang mereka. Warna merah adalah warna yang paling banyak terlihat di berbagai toko di Jalur Gaza.
Restoran dan hotel di Kota Gaza, sebagian besar berada di sepanjang pantai, mengumumkan bermacam kegiatan buat pengunjung mereka, seperti pesta sebelum tengah malam pada Malam Tahun Baru.
Pada tahun-tahun lalu, polisi dan pasukan keamanan HAMAS biasanya melarang acara perayaan.
Namun, yang aneh ialah Kementerian Dalam Negeri yang dikelola HAMAS mengatakan mereka yang merencanakan perayaan Tahun Baru di restoran, kafetaria dan hotel mereka bahwa mereka dapat merayakannya hanya pada 30 Desember, dan bukan pada 31 Desember, kata beberapa pemilik restoran di Jalur Gaza.
"Kementerian Dalam Negeri memberitahu kami bahwa kementerian tersebut memutuskan untuk mengizinkan kami merayakan pada 30 Desember sebab perayaan Tahun Baru pada 31 Desember adalah kebiasaan Barat, yang sepenuhnya bertentaran dengan ajaran dan filsafat agama," kata Abu Hassira, Ketua Perhimpunan Restoran di Kota Gaza kepada Xinhua.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
-
Demo Guru Honorer Hari Ini: Jakarta Dikepung, 1.597 Aparat Siaga di Monas
-
Ribuan Polisi dan TNI Jaga Ketat Demo Guru Honorer Madrasah di Monas
-
Gelar Konsolidasi Aksi Hari Ini, 5 Juta Buruh Siap Mogok Nasional Bila Tuntutan Tak Didengar
-
Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute Layanan
-
Sama-Sama Lapor ke Presiden, Apa Beda Tugas Tim Koordinasi MBG dan BGN?
-
Whoosh Mau Dijual ke Publik? Ketua Projo Dorong IPO Atasi Utang Kereta Cepat
-
Menteri Keuangan Purbaya: Antara Pencitraan dan Substansi Kebijakan yang Dipertanyakan
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel
-
Detik-detik Penembak Pengacara Ditangkap: Terkapar di Gang Sempit, Tak Berdaya Saat Pistol Ditemukan
-
Prabowo Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan: Kalau Ribut Terus, Nanti Wisatawan Ogah Datang!