Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Masiton Pasaribu mendesak kepolisian mengusut tuntas insiden perkelahian antara Wakil Ketua Ranting PDI Perjuangan Jelambar Widodo dan Koordinator FPI Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Muhammad Irfan.
Masinton curiga ada pihak lain yang ikut terlibat dalam perkelahian tersebut.
"Pertama negara kita negara hukum. Demokrasi itu tegak kalau penegakan hukum tegas. Siapapun yang melakukan tindak kriminal atau pelanggaran hukum harus diproses, siapapun dia, tidak terkecuali. Siapa pun dia," kata Masinton saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (9/1/2017).
PDIP menyerahkan seluruh proses penyelidikan kasus tersebut kepada polisi. Dia menjamin kader PDI Perjuangan tidak akan balas dendam.
"Ya PDIP menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. Karena proses hukum lagi yang harus kita hormati dan junjung tinggi," katanya.
Anggota Komisi III DPR RI itu pun mengatakan jika partainya akan membuka pintu maaf. "PDIP, partai pemaaf. Ya pasti kalau ada yang minta maaf pasti dimaafkan," katanya.
Usai terlibat perkelahian dengan Widodo, Irfan telah menyerahkan diri ke pihak kepolisian, Minggu (8/1/2017) dini hari. Perseteruan antara Widodo dan Irfan merupakan buntut insiden ketika calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat kampanye di Grogol Petamburan, Jumat (6/1/2017) siang.
Malam harinya, mereka bertemu lagi dan terjadilah duel. Akibatnya, Widodo luka memar di bagian wajah dan selanjutnya dia melapor ke Polsek Tanjung Duren.
Widodo divisum di Rumah Sakit Sumber Waras. Selanjutnya, pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot dirawat di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat.
Baca Juga: Ahok Sambangi Ponpes Sokotunggal, Gus Nuril Sebut MUI Telah Makar
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Detik-Detik Geng Motor Bersenpi Serang Warkop di Tanah Abang, Tembak Pemilik dan Karyawan
-
Api Mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba, 4 Mobil Dinas Jadi Arang, Ini Dugaan Penyebabnya
-
Mendagri: Inspektorat Daerah Harus Kawal Program Prioritas dan TKD
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua