Suara.com - Pihak penyidik Badan Reserse Kriminal Polri terus menyelidiki kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di lingkungan Walikota Jakarta Pusat Tahun 2010-2011. Selain sejumlah saksi yang sudah diperiksa, polisi juga sedang menghitung kerugian negara akibat proyek yang dijalankan pada era pemerintahan Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni.
"Masih ditaksir ya (kerugian negaranya)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).
Menurut Mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya tersebut, Sylviana Murni bisa saja dipanggil untuk dimintai keterangannya dalam kasus tersebut, namun itu jika diperlukan. Tapi, dia menegaskan bahwa hingga saat ini penyidik belum menetapkan jadwalnya.
"Saat ini masih penyelidikan, apabila penyidik membutuhkan keterangannya, pasti akan dipanggil. Tapi sampai saat ini belum ada perencanaan akan dipanggil," katanya.
Sementara menurut Kabareskrim, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto, proses pengumpulan keterangan terus dilakukannya hingga saat ini. Saat ini kata dia sudah meminta keterangan kepada 19 orang yang berstatus sebagai terperiksa.
"Masih pengumpulan bahan keterangan, masuh penyelidikan. Itu kan muncul di media sosial, kita sedang kumpul data," kata Ari Dono.
Dia menegaskan akan menaikan kasus tersebut ke tahap selanjutnya, bila memang diindikasikan ada keterlibatan Calon Wakil Calon Gubernur DKI Nomor Urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono tersebut.
"Nanti semua. Nanti akan sampai, bertahan. Nanti kita investigasi semuanya dari data-data yang ada, kalau memang ditemukan bukti, akan kita gelar perkara bisa ditingkatkan ke penyelidikan atau tidak," tutup Rikwanto.
Diketahui, Masjid tersebut dibangun ketika Sylviana menjabat Wali Kota Jakarta Pusat. Setelah mantan none Jakarta itu dipromosikan menjadi Asisten Pemerintahan Pemprov DKI, posisinya digantikan oleh Saefullah yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI.
Masjid Al Fauz diresmikan oleh Fauzi Bowo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Peresmian masjid dilakukan pada 30 Januari 2011.
Terkait tudingan adanya korupsi dalam pembangunan masjid tersebut, Sekda DKI Jakarta, Saefullah menjelaskan ada kelebihan anggaran dalam pembangunan Masjid Al Fauz di kompleks kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Saefullah menjelaskan, pembangunan Masjid Al Fauz dimulai pada 3 juni dengan kontrak sebesar Rp27 miliar.
"Nah waktu itu pembangunan berhenti, benar. Tapi tahun 2011 ada tambahan anggaran lagi sebesar Rp5,6 miliar," kata Saefullah.
Dia menjelaskan, anggaran kedua itu sudah menjadi tanggung jawabnya. Pasalnya dirinya sudah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat sejak 4 November 2010.
Masjid itu akhirnya selesai dibangun tahun 2011 dan langsung bisa digunakan. Sebelum digunakan, kata dia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit pembangunan Masjid Al Fauz.
"Nah kan biasa kalau proyek fisik itu ada kelebihan nilai setelah audit BPK, itu kan biasa. Ada kelebihan yang harus dikembalikan nih," kata Saefullah.
Ternyata lanjut dia, ada kelebihan anggaran sebesar Rp108 juta dari pembangunan Masjid Al Fauz Tahun 2011. Saefullah mengatakan, Pemkot Jakarta Pusat sudah mengembalikan kelebihan anggaran tersebut ke kas daerah.
Berita Terkait
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Usul Sylviana Murni dan Risma Duet Maut di Pilkada Jakarta, Siti Zuhro: Saatnya Perempuan Turun Gunung!
-
Sylviana Murni Usul Gubernur dan Wagub DKJ Wajib Orang Betawi, Sampai Singgung soal Papua
-
Berpotensi Timbulkan Dualisme, DPD Minta Rencana Wapres Pimpin Kawasan Aglomerasi DKJ Ditinjau Ulang
-
Senator Sarankan Wali Kota Tidore Kepulauan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian