Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhammad Rusdi memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2016) untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Muhammad Rusdi turut diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan makar dengan tersangka aktivis Sri Bintang Pamungkas.
Usai rampung menjalani pemeriksaan, Rusdi mengaku penyidik mencecar apakah dirinya ikut dalam sejumlah pertemuan-pertemuan yang dihadiri Sri Bintang. Namun, dirinya hanya ikut menghadiri pertemuan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia.
"Apakah anda hadir sekitar delapan pertemuan di UBK, dari Sari Pan Pasifik, di Rumah Amanat apa segala macamlah, delapan pertemuan (tersebut) kami hanya hadir di Tugu Proklamasi saja selebihnya enggak pernah hadir," kata Rusdi di Polda Metro Jaya, Rabu (18/1/2017).
Dalam acara di Tugu Proklamasi, dirinya hadir mendampingi Presiden KSPI, Said Iqbal yang diundang sebagai pembicara
"Yang kebetulan pak Sri Bintang juga hadir ya , kita hadir Iya, saya mendampingi pak Said Iqbal sebagai pembicara, nah itu aja sih," kata dia.
Kata dia pertemuan tersebut memang banyak dihadiri sejumlah tokoh dari berbagai kalangan.
"Itu adalah malam keprihatinan diundang tokoh tokoh masyarakat dari aktivis buruh, aktivis mahasiswa, tokoh nasional lah, jadi masing-masing orasi," kata dia.
Dia sendiri menyebut mantan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat dan Wakil Ketua Komisi III DPR Fahri Hamzah juga turut hadir di pertemuan di Tugu Proklamasi yang digelar 14 November 2016 lalu.
"Iya, ada pak Jumhur Hidayat, ada tokoh mahasiswa, ada Fahri Hamzah, ada," katanya
Selain itu, dia menyangkal mengenal Sri Bintang secara dekat. Dia juga mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Sri Bintang.
"Apakah kenal dengan pak Sri Bintang ya kalau kenal saya bilang kita taulah, cuman kalau ditanya kenal lebih dekat kita bilang kita enggak pernah ada pertemuan, enggak komunikasi dnegan pak Sri Bintang,"
Dia juga memastikan jika kalangan buruh tidak terlibat dalam kasus makar yang kini menjerat beberapa tokoh termasuk Sri Bintang.
"Buat kami para buruh prinsipnya adalah bahwasanya buruh tidak ada kaitan dengan rencana makar dan juga tidak ada niat dari buruh untuk makar," kata dia.
Selain memeriksa Rusdi, polisi juga telah memanggil pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy dan Presiden KSPI, Said Iqbal. Mereka diperiksa dalam kasus yang sama.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara