Suara.com - Hasil survei terbaru Polmark Indonesia menunjukkan tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Syaiful Hidayat turun drastis., tetapi popularitanya paling tinggi.
"Kesukaan kepada incumbent tinggi, tetapi memilih kembali rendah," kata Founder dan CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah dalam konferensi pers di Hotel Akmani, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Survei menunjukkan popularitas Ahok paling tinggi yaitu 97,1 persen, sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono 94,1 persen, dan Anies Baswedan 9,4 persen. Namun untuk faktor kesukaan terhadap Ahok paling rendah yaitu 34 persen, Agus 49,1 persen, dan Anies 51,5 persen.
"Sesuatu yang dilakukan yang bersangkutan (Ahok) dianggap tidak layak. Kemudian arus (masyarakat) anti Ahok tinggi," ujar dia.
Dalam survei juga ditanyakan kepada responden mengenai isu penistaan agama. Salah satu hal yang membuat elektabilitas petahana turun drastis adalah kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok.
"Isu yang sangat kental adalah berkaitan dengan kasus penistaan agama. Sebanyak 94,2 persen responden tahun kasus penistaan agama, kemudian 72,1 persen menyatakan Ahok menistakan agama. Dan hanya 26,6 persen yang mengatakan Ahok tidak menistakan agama," kata dia.
Elektabilitas yang paling tinggi diraih Anies-Sandiaga 25,3 persen, Agus-Sylviana 23,9 persen, dan Ahok-Djarot 20,4 persen. Sementara 7,4 persen responden tidak menjawab.
Survei dilakukan pada 6-12 Januari 2017 dengan responden yang tersebar di Jakarta dan telah mempunyai hak pilih 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah.
Sedangkan jumlah responden 1.200 orang dengan porsi berimbang (50:50) lelaki dan perempuan. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Setiap responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih. Kemudian dilakukan kualitas kontrol sebanyak 20 persen dari total sampel secara random, dengan cara mendatangi kembali atau mengonfirmasi responden terpilih.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya