Muhammad Sani (68), sudah 16 tahun berprofesi menjadi loper koran. Sampai kini, Sani mengaku telah merasa betah dan tidak ingin berpindah profesi.
Ditengah semakin banyaknya media - media online yang semakin mempermudah masyarakat untuk mencari informasi, Sani masih mampu bertahan dan tetap setia dengan profesinya sebagai loper koran.
Menurut Sani, tidak ada penghasilan yang berubah walaupun banyaknya media online saat ini yang diperkirakan merebut pembaca media cetak, termasuk koran. Walaupun kabarnya masyarakat sebagian telah beralih dan tidak lagi membaca media cetak, Sani mengklaim keuntungan dari penjualan koran masih tetap ada.
"Untuk saat ini keuntungan masih kok mas, cuma nggak tentu ya, kalau pendapatan masih ada untung kok. Cuma nggak bisa dipastiin aja sekarang," kata Sani, di Jalan Prapatan, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2017).
Sani menambahkan keuntungan setiap harinya sebesar Rp50 ribu. Terkadang, dalam sehari keuntungan yang ia peroleh bisa lebih pula. "Kadang- kadang Rp50 ribu ya sehari bisa lebih. Tapi nggak sampai Rp100 ribu, sekarang mas untung bersihnya," ujar Sani.
Sani mengungkapkan memang sebelum ada bisnis media online, penjualan korannya tersebut mendapat keuntungan sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu seharinya. "Ya, sebelum ada media online yang mudah dapat dibaca saat ini. Dulu bisa sampai Rp100 ribu sampai sehari, keuntungan. Bisa lebih sampai Rp150 ribu bisa. Tapi alhamdulillah masih bersyukur masih ada untung kok jual koran sekarang," ujar Sani.
Sani yang sehari-hari tinggal didaerah Kranji, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai berjualan koran sudah dari pukul 03.00 WIB pagi setiap harinya. "Dari pagi, jam tiga subuh sudah keluar mas dari rumah, langsung belanja koran di agen. Itu kontan bayarnya, sekali belanja Rp210 ribu, itu berbagai macam koran. Tiap hari belanja," ujar Sani.
Selama 16 tahun, Sani juga mengaku tak pernah berpindah tempat sejak pertama kali berjualan koran di Jalan Prapatan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. "Sudah disini aja jualan mas, nggak pernah pindah - pindah kok, langganan kan disini semua. Jualan sampai jam 16.00 WIB, baru pulang," ujar Sani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045