Suara.com - Susilo Bambang Yudhoyono, ketua Partai Demokrat dan ayah calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, lewat Facebook pada Minggu dini hari (12/1/2017) menggungah sebuah tulisan bertajuk "Rakyat Jakarta Memilih".
Tulisan yang terdiri dari enam paragraf dan 613 kata itu secara umum berisi panduan untuk memilih gubernur Ibu Kota pada 15 Februari mendatang.
Jika diperhatikan dengan seksama tulisan SBY itu disusun secara sistematis. Paragraf pertama berisi pendahuluan dan harapan agar warga Jakarta bisa memilih gubernur yang terbaik.
Di paragraf kedua, SBY - bekas presiden ke-6 Republik Indonesia, langsung membeberkan kualitas individual seorang gubernur yang baik menurut dia. Di antaranya adalah amanah, jujur, cakap, penyayang, tegas, adil, taat hukum, dan "yang bekerja untuk semua".
"Gubernur yang pandai menjaga perkataan dan tindakannya, agar tidak menggangu kebhinnekaan masyarakat Jakarta yang berbeda-beda dalam agama, etnis, suku bangsa dan asal daerahnya," lanjut SBY.
"Gubernur yang tidak mengekang dan membatasi kegiatan umat Islam dalam peringatan hari-hari besar Islam dan juga aktivitas agama yang lain," imbuh dia.
Setelah itu, SBY berbicara soal ekonomi dan kesejahateraan rakyat Jakarta di paragraf ketiga. Selain hal-hal umum soal lapangan kerja, investasi, dan usaha kecil, ia berbicara soal pemimpin yang "membangun perumahan rakyat tanpa melakukan penggusuran sewenang-wenang".
Sementara di paragraf keempat ia bicara soal keamanan, ancaman narkotika, dan gubernur yang "berani menghentikan obyek-obyek reklamasi yang nyata-nyata merusak dan tidak memenuhi syarat."
Di paragraf kelima ia memperingatkan aparat negara seperti TNI, polisi, dan Badan Intelijen Negara untuk netral adil dan tak berpihak.
"Jangan rela suara masyarakat Jakarta dicuri, sehingga jika ada orang yang bukan penduduk Jakarta ikut memilih, baik dari luar Jakarta maupun dari negara lain (orang asing)," tulis SBY.
Di paragraf terakhir ia bicara soal "wahana demokrasi" dan mengingatkan publik akan warisannya setelah 10 tahun berkuasa.
"Sebagai orang yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun, saya tentu tidak ingin negara yang dengan segala jerih payah dan pengorbanan ini kita bangun, lantas dirusak oleh tangan-tangan yang serakah dan tidak bertanggung jawab," tutup dia.
Hingga Minggu pagi tulisan SBY itu sudah dibagikan lebih dari 620 kali dan dikomentari lebih dari 2.100 kali.
Berita Terkait
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Gibran Cium Tangan SBY, Kode Damai dengan Keluarga Cikeas dan AHY?
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor