Suara.com - Istri mendiang aktivis Munir Said Thalib, Suciwati meminta Presiden Joko Widodo bertanggung jawab atas hilangnya dokumen asli hasil Tim Pencari Fakta kematian Munir.
"Itu kan tanggung jawab presiden (Jokowi) . Itu kan ukuran dari sebuah Keppres yang dikeluarkan oleh presiden yang bertanggung jawab presiden donk, masa orang lain dilempar. Bukan soal siapa yang ngumumin, ini soal tanggung jawab yang harusnya presiden, masa disuruh orang lain, "ujar Suciwati di Kantor KontraS, Kramat, Jakarta, Sabtu (18/2/2017)
Pemerintah Jokowi harus menuntaskan kasus kematian Munir.
"Kita sudah tahu dokumen dari media kita bisa tau. Artinya ada konsekuensi ketika dia mengumumkan itu, jadi tanggung jawab nya adalah lanjutkan kasusnya," kata dia.
Ia pun sempat mengapresasi kerja Jokowi dengan menginstruksikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti dokumen TPF Munir.
Dia heran adanya pernyataan Pemerintahan era Presiden Joko Widodo yang menyatakan hilang dokumen TPF Munir. Pasalnya pemerintahan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirimkan salinan dokumen TPF Munir kepada pemerintahan Presiden Jokowi.
"Sebelumnya dia sudah kerja bagus, dengan memerintahkan Kapolri dan Kejagung untuk menindaklanjuti. Tapi kemudian tiba-tiba dia mundur lagi, ketika dia (Jokowi) ngomong dokumennya hilang itu konyol saya bilang," tutur Suciwati.
"Dan itu ada konsekuensi juga ketika yang namanya Sekneg ngomong nggak punya dokumennya dan itu sudah jelas Pak SBY menjelaskan dan sudah mengirimkan salinan itu dan maksudnya apa itu emang bukan sebuah fakta? Orang dianggap bodoh dan nggak ngelihat sementara media jelas liputan (pemberitaan di media)," sambungnya.
Baca Juga: Dikecam! Beda Sikap Pemerintah pada Kasus Munir dengan Antasari
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional