Suara.com - Bos Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto akhirnya ditangkap di tempat persembunyian di kawasan Mauk, Tangerang, Senin (20/2/2017) sekitar pukul 02.00 WIB. Penangkapan Salman dilakukan setelah namanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Iya udah ditangkap di Mauk, Tangerang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyakarat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Radem Prabowo Argi Yuwono di Polda Metro Jaya.
Menurut informasi yang dihimpun, penangkapan Salman merupakan hasil upaya operasi gabungan yang dilakukan Polisi Militer Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III dan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Argo menyampaikan pelibatan TNI dalam kasus ini agar memastikan jika tidak ada oknum yang disebut-sebut melindungi Salman selama proses pengejaran polisi. Dia pun memastikan tak ada upaya pihak-pihak yang menghalangi Salman saat ditangkap.
"Jangan sampe nanti ada anggota yang terlibat di situ. Saat dilakukan penggerebekan nggak ada," kata dia.
Saat ini, kata Argo polisi telah membawa Salman ke gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.
"Sudah dibawa ke Polda dari semalam," katanya.
Salman ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penipuan dan pencucian uang setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Jumat (10/2/2017). Menurut penghitungan sementara, nilai kerugian nasabah koperasi yang dipimpin Salman mencapai Rp1,1 triliun. Polisi menerima 15 laporan dari nasabah.
Polisi telah menyita barang bukti, seperti dokumen sertifikat nasabah Pandawa, bukti transfer dam brosur produk Pandawa. Dalam kasus ini, Salman dijerat Pasal 378 KUHP dan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Baca Juga: Reaksi Menteri Agama Soal Isu Ancaman Tak Salatkan Pro Ahok
Tag
Berita Terkait
-
Lama Buron, Akhirnya Bos Pandawa Group Diringkus Polisi
-
Puluhan Orang Mengadu Jadi Korban Penggelapan Dana Pandawa Group
-
Polisi Belum Bisa Temukan Bos Pandawa Group, Ada yang Lindungi?
-
Korban Pandawa Group Minta Polisi Usut Aset Milik Salman Nuryanto
-
Pengacara Korban Pandawa Diperiksa Polisi, Begini Pertanyaannya
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II