Suara.com - Prof. Din Syamsuddin mengatakan kedaulatan harus selalu ditegakkan, karena menyangkut dengan hak-hak dan martabat bangsa Indonesia.
"Perlu adanya penegakan kedaulatan yang menyangkut hak-hak dan martabat bangsa," katanya dalam seminar Kedaulatan dan Keadilan Sosial dalam Mewujudkan Indonesia Berkemajuan, di Ambon, Sabtu.
Kegiatan itu merupakan bagian dari Tanwir Muhammadiyah Tingkat Nasional Tahun 2017 yang digelar di ibu kota Maluku, 24-26 Februari.
Din, mantan ketua umum pimpinan pusat Muhammadiyah periode 2005 - 2015, mengatakan Indonesia dalam sejarahnya telah tiga kali mengalami penegakan kedaulatan, yang pertama adalah pengukuhan kultural oleh para pemuda di tanah air dalam bentuk Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 1928.
Selanjutnya adalah kedaulatan politik yang dinyatakan dalam proklamasi kemerdekaan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945, dan kedaulatan teritorial oleh Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dengan gagasan batas-batas wilayah kekuasaan Indonesia terdiri dari darat dan laut.
"Ketiganya merupakan proses peneguhan kedaulatan di Indonesia. Jika tidak ada gagasan kedaulatan teritorial, mungkin Indonesia hanya memiliki kekuasaan daratan," katanya.
Indonesia dalam kesukuannya, kata Din, lebih banyak muncul sebagai mikro nasionalisme, karena itu dia menyarakankan untuk adanya penegakan kedaulatan yang keempat, agar kedaulatan kembali ke khittah kebangsaan.
Sebab menurut dia, titah Proklamasi bahwa pemindahan kekuasaan dan lain-lain yang diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, kini berubah menjadi penggadaian dan penyerahan kedaulatan yang diberikan sukarela dan tanpa rasa berdosa.
"Di era globalisasi dewasa ini, ketika semua negara tidak lagi terbatas dan negara lain mengintervensi, sehingga kedaulatan lebih mudah tergoyah. Ini adalah hal yang bahaya, apalagi Indonesia masuk ke dalam berbagai sektor, baik ekonomi, politik, dan juga sosial," ujarnya.
Baca Juga: Temui Terduga Pembunuh Kim Jong Nam, Ini Permintaan Siti Aisyah
Muhammadiyah, kata Din lagi, sebagai organisasi besar harus bisa meluruskan kiblat bangsa, dan mengembalikan orientasi kehidupan nasional dan cita-cita dasarnya.
"Kini telah terjadi deviasi, distorsi, dan disorientasi kehidupan nasional kita dan cita-cita dasarnya. Muhammadiyah harus berperan dalam meluruskan itu," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jokowi: Hampir Semua Negara Kaya Memulai dari Reformasi Agraria
-
Buka Tanwir Muhammadiyah, Jokowi Singgung Keadilan Sosial
-
MUI Soroti Komunisme sebagai Ancaman Nyata bagi NKRI
-
Pemuda Muhammadiyah Minta Pemerintah Jangan Kalah dengan Freeport
-
Muhammadiyah Undang Jokowi Hadiri Bersih-bersih Tempat Ibadah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta