Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (21/2). [Antara]
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta petugas Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan benar-benar bekerja untuk mengatasi persoalan banjir.
"Ini musim hujan sampai April, lanina ini. Kita harus saling jaga pompa, termasuk saringan (tugas) UPK air. Saringan (pintu air) kalau musim hujan suka ditutupi sampah," ujar Ahok di hadapan pekerja penanganan prasarana umum, petugas harian lepas Dinas Sumber Daya Air, dan Unit Pengelola Kegiatan Badan Air, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Ahok kemudia mengingatkan perihal pintu air. Menurut Ahok jika semua pintu air dibuka pada waktu musim penghujan tentu aliran air tidak akan tertahan sehingga tidak menimbulkan luapan ke pemukiman penduduk sekitarnya.
"Kalau airnya lari ke Pulau Seribu, itu urusan orang Pulau Seribulah. Minimal buang ke airlah daripada harus banjir di sini gimana?" kata Ahok.
Ahok juga meminta petugas melaporkan semua kebutuhan mereka. Dengan demikian, kinerja petugas dalam membantu masyarakat menjadi maksimal. Ahok akan menggunakan uang operasional gubernur untuk mencukupinya.
"Saya ingin di Jakarta saling mempedulikan dan memperhatikan satu sama lain. Kalau saudara (petugas) ketemu orang yang susah dibantuin," ujar Ahok.
Begitu juga soal gaji. Ahok meminta petugas melapor ke lurah jika nilai gaji dianggap terlalu kecil.
"Kalau anda beranggapan mana kuat gaji UMP (upah minimim provinsi), kalau ada seperti itu daftarkan pada kami (pemerintah DKI), biar kami yang bantu langsung," katanya.
Kebutuhan anak-anak petugas juga diperhatikan pemerintah. Itu sebabnya, petugas harus lapor jika menemukan persoalan, terutama biaya sekolah.
"Misal ada anak pintar putus sekolah anda harus lapor. Saudara di lapangan bisa ketemu banyak hal. Camat, lurah dan wali kota harus peduli. Misal ada orang tua yang butuh kursi roda, yang butuh tongkat, kita bisa bagi," kata Ahok.
Ahok meminta petugas yang dikenal dengan nama pasukan oranye dan pasukan biru untuk peduli dengan warga sekitar, terutama kepada dasa wisma.
"Saya ingin pasukan oranye atau biru itu juga jadi orang pemerhati. Saya ingin Jakarta nggak cuma bersih, tapi betul-betul manusiawi. Sering kami andalkan RT dan RW, dasa wisma, lurah, tapi mereka (PHL dan PPSU) yang tiap hari di lapangan bisa ketemu, lansia dan lain-lain itu bisa buat data kita," ujar Ahok.
"Ini musim hujan sampai April, lanina ini. Kita harus saling jaga pompa, termasuk saringan (tugas) UPK air. Saringan (pintu air) kalau musim hujan suka ditutupi sampah," ujar Ahok di hadapan pekerja penanganan prasarana umum, petugas harian lepas Dinas Sumber Daya Air, dan Unit Pengelola Kegiatan Badan Air, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Ahok kemudia mengingatkan perihal pintu air. Menurut Ahok jika semua pintu air dibuka pada waktu musim penghujan tentu aliran air tidak akan tertahan sehingga tidak menimbulkan luapan ke pemukiman penduduk sekitarnya.
"Kalau airnya lari ke Pulau Seribu, itu urusan orang Pulau Seribulah. Minimal buang ke airlah daripada harus banjir di sini gimana?" kata Ahok.
Ahok juga meminta petugas melaporkan semua kebutuhan mereka. Dengan demikian, kinerja petugas dalam membantu masyarakat menjadi maksimal. Ahok akan menggunakan uang operasional gubernur untuk mencukupinya.
"Saya ingin di Jakarta saling mempedulikan dan memperhatikan satu sama lain. Kalau saudara (petugas) ketemu orang yang susah dibantuin," ujar Ahok.
Begitu juga soal gaji. Ahok meminta petugas melapor ke lurah jika nilai gaji dianggap terlalu kecil.
"Kalau anda beranggapan mana kuat gaji UMP (upah minimim provinsi), kalau ada seperti itu daftarkan pada kami (pemerintah DKI), biar kami yang bantu langsung," katanya.
Kebutuhan anak-anak petugas juga diperhatikan pemerintah. Itu sebabnya, petugas harus lapor jika menemukan persoalan, terutama biaya sekolah.
"Misal ada anak pintar putus sekolah anda harus lapor. Saudara di lapangan bisa ketemu banyak hal. Camat, lurah dan wali kota harus peduli. Misal ada orang tua yang butuh kursi roda, yang butuh tongkat, kita bisa bagi," kata Ahok.
Ahok meminta petugas yang dikenal dengan nama pasukan oranye dan pasukan biru untuk peduli dengan warga sekitar, terutama kepada dasa wisma.
"Saya ingin pasukan oranye atau biru itu juga jadi orang pemerhati. Saya ingin Jakarta nggak cuma bersih, tapi betul-betul manusiawi. Sering kami andalkan RT dan RW, dasa wisma, lurah, tapi mereka (PHL dan PPSU) yang tiap hari di lapangan bisa ketemu, lansia dan lain-lain itu bisa buat data kita," ujar Ahok.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak