Suara.com - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin, sangsi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat akan menang pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Novel menduga, jika Ahok menang, kemenangan tersebut didapat dari kerjasama tim Ahok dan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI dalam hal memanipulasi suara.
"Kalau kita melihat Ahok menang, itu adalah faktor kecurangan data yang ada, itu sudah tidak mungkin Ahok menang. Kecuali adalah Ahok bekerja sama dan kolaborasi dengan KPUD yang melakukan penggelembungan suara dan manipulasi itu," ujar Novel di Hotel Ibis, Menteng, Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Novel menuturkan mustahil pasangan Ahok-Djarot menang di putaran kedua. Pasalnya, Novel meyakini Ahok hanya memiliki basis pendukungnya di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Sementara masyarakat yang tidak suka Ahok karena kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Ahok, ada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"Apapun yang menyinggung daripada agama pasti mereka punya sikap yang tegas, karena kenapa saya kasih contoh Fauzi Bowo dan ketika Jokowi (Pilkada 2012), Fauzi Bowo menang di Jakarta Selatan Jakarta Timur," tutur Novel.
"Ketika Jokowi berlawanan dengan Prabowo (Subianto, Pemilihan Presiden 2014) Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menang, karena Jakarta Selatan basis massa umat Islam dan PPP juga kemudian partai Islam dan juga kyai-kyai banyak di Jakarta Selatan dan di Jakarta Timur. Jadi mereka ini sudah solid," sambungnya.
Maka dari itu, Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam menilai adanya upaya tim Ahok-Djarot untuk merebut kantong suara umat Islam yang ada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
"Mereka (Tim Ahok-Djarot) akan coba gembosin di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Karena setiap Pemilu, Pilkada, dan Pilpres selalu Jakarta Selatan dan Jakarta Timur solid perjuangannya dan selalu menang," tegasnya.
Baca Juga: Dituduh Kecipratan Suap E-KTP, Novanto Ingin Golkar Tabah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD