Sidang lanjutan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1). [CNN/Safir Makki/Pool]
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz mengkritik pemberitaan sebagian media massa yang menurutnya tidak melaporkan persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara lengkap.
"Ada beberapa pendapat yang menyatakan ada penodaan agama dari saksi-saksi di persidangan. Tapi mohon maaf, liputan pada sidang tidak lengkap," ujar Djan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017). Djan ikut menyaksikan acara persidangan yang ke 15 tersebut.
Karena tidak lengkap, kata Djan, informasinya menjadi tidak jelas. Tidak ada konteksnya. Dia mengambil contoh ketika pengacara Ahok bertanya kepada saksi. Media tidak memuat jawaban saksi.
"Pada saat pengacara bertanya pada saksi, jawabannya tidak dimuat, harusnya dimuat biar adil. Ini, kan yang dimuat hanya diujung saja, harusnya pada saat acara pertanyaan dan jawaban dimuat dong," kata dia.
Menurut Djan jika media tidak menyajikan informasi secara lengkap dari kedua sisi tentu akan membuat publik semakin susah memahami duduk perkara.
"Di situ terlihat pernyataan saksi ahli tersudutkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim pengacara, sehingga sulit para saksi ahli menyatakan mengenai penistaan yang dilakukan oleh Pak Basuki," kata Djan.
"Ada beberapa pendapat yang menyatakan ada penodaan agama dari saksi-saksi di persidangan. Tapi mohon maaf, liputan pada sidang tidak lengkap," ujar Djan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017). Djan ikut menyaksikan acara persidangan yang ke 15 tersebut.
Karena tidak lengkap, kata Djan, informasinya menjadi tidak jelas. Tidak ada konteksnya. Dia mengambil contoh ketika pengacara Ahok bertanya kepada saksi. Media tidak memuat jawaban saksi.
"Pada saat pengacara bertanya pada saksi, jawabannya tidak dimuat, harusnya dimuat biar adil. Ini, kan yang dimuat hanya diujung saja, harusnya pada saat acara pertanyaan dan jawaban dimuat dong," kata dia.
Menurut Djan jika media tidak menyajikan informasi secara lengkap dari kedua sisi tentu akan membuat publik semakin susah memahami duduk perkara.
"Di situ terlihat pernyataan saksi ahli tersudutkan oleh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim pengacara, sehingga sulit para saksi ahli menyatakan mengenai penistaan yang dilakukan oleh Pak Basuki," kata Djan.
Agenda sidang hari ini, untuk mendengarkan keterangan saksi. Ada tiga saksi ahli yang dihadirkan pengacara Ahok yaitu ahli agama islam dari Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Jakarta dan dosen Fakultas Syari'ah IAIN Raden Intan; Ahmad Ishomuddin, ahli bahasa yaitu Guru Besar Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia; Rahayu Surtiati, dan ahli hukum pidana yaitu dosen Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan; C. Djisman Samosir.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!