Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menegaskan bahwa upaya memberantas terorisme harus paripurna agar berdampak besar.
"Kalau sendiri-sendiri kita tidak akan pernah selesai menanggulangi radikalisme dan terorisme," kata Suhardi saat membuka Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media OKP dan Ormas di Jakarta, Rabu (22/3/2017) malam.
Workshop itu diikuti 200 peserta, terdiri dari 100 pemimpin redaksi dari situs moderat, 50 admin dan penulis, serta 50 perwakilan organisasi kepemudaan.
Khusus penanggulangan terorisme di dunia maya berupa penyebaran propaganda dan ajaran kekerasan, BNPT telah bersinergi dengan berbagai media dari 61 lembaga pemerintah untuk menyatukan dan menyamakan persepsi dalam menghadapi ancaman tersebut.
BNPT juga sudah mengemas dan mengumpulkan sekitar 600 netizen yang memiliki follower atau pengikut banyak. Mereka adalah para anak muda kreatif, mulai blogger, ahli teknologi informasi, dan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Menurut Suhardi, seiring dengan kemajuan teknologi informasi kelompok radikal teroris pun mengubah cara perekrutan anggota. Mereka tak lagi mengandalkan ketokohan dan forum tatap muka, melainkan memengaruhi lewat propaganda masif di dunia maya.
Sasaran utama propaganda kelompok radikal teroris adalah anak-anak muda sehingga untuk menghadapinya BNPT pun menggandeng kalangan muda.
Menurut dia, anak muda bisa menyampaikan pesan-pesan damai dengan bahasa gaul yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama dari kalangan generasi muda.
Baca Juga: Pemerintah Perlu Bahas Soal Terorisme saat Wapres AS ke Jakarta
"Kalau kita pakai bahasa kita, orang dewasa, tentu tidak akan masuk karena preferensinya berbeda. Tapi kalau mereka mengajak teman seumur atau seusia itu akan lebih efektif," katanya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengakui upaya menanggulangi terorisme bukan pekerjaan ringan dan mudah sehingga diperlukan sinergi banyak pihak.
"Dengan bersama kita pasti akan lebih mudah," kata Kiai Ma'ruf yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Menurut dia workshop yang digelar BNPT itu sangat penting karena dunia maya merupakan salah satu pintu yang digunakan kelompok radikal teroris dalam memengaruhi dan meracuni masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai