Istri Cak Nur, Omi Nurcholish Madjid [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
        Calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi rumah keluarga almarhum Nurcholish Madjid di Jalan Johari I, nomor 8, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017) sore.
 
Ahok disambut hangat oleh istri Cak Nur, Omi Nurcholish Madjid.
 
Usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Ahok mengatakan banyak hal yang dibahas bersama Omi dan pengamat politik Yudi Latif.
 
Kemudian, Ahok terkenang dengan pesan yang pernah disampaikan Cak Nur.
 
"Konsep Cak Nur saya tahu sekali. Salah satu ya pengin nilai-nilai agama Islam itu ada di kita tanpa perlu membentuk partai. Dulu ya," ujar Ahok.
 
Ahok menerangkan ketika Cak Nur masih hidup, Cak Nur sering diundang untuk menjadi pembicara di Universitas Prasetya Mulya, tempat Ahok kuliah S2.
 
"Terus saya nggak kontak lagi, saya kan pulang ke Belitung. Sampai Cak Nur meninggal pun saya juga baru jadi bupati," kata Ahok.
 
Sebelum Ahok pulang, Omi memberikan hadiah berupa buku Ensiklopedia Nurcholish Madjid. Omi berharap Ahok dapat membaca jilid satu sampai empat.
 
"Ada empat jilid kan itu. Mudah-mudahan dengan itu bisa dibaca oleh Pak Ahok sehingga membuka wawasan yang lebih luas lagi," kata Omi.
 
Budhy Munawar Rachman menjelaskan buku Ensiklopedia Nurcholish Madjid berisi pemikiran Cak Nur. Budhy berharap Ahok dapat memperjuangkan apa yang telah digagas Cak Nur kelak jika terpilih menjadi gubernur lagi.
 
"Kan Cak Nur selalu memperjuangkan nilai bahwa negara ini bukan negara agama, tapi negara bangsa. Negara bangsa yang melayani memberikan perlindungan pada seluruh warganya tanpa diskriminatif, tanpa pilih kasih dan sebagainya. Ide itu yang disimbolkan buku ini," kata Budhy.
        
                 
                           
      
        
        Ahok disambut hangat oleh istri Cak Nur, Omi Nurcholish Madjid.
Usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Ahok mengatakan banyak hal yang dibahas bersama Omi dan pengamat politik Yudi Latif.
Kemudian, Ahok terkenang dengan pesan yang pernah disampaikan Cak Nur.
"Konsep Cak Nur saya tahu sekali. Salah satu ya pengin nilai-nilai agama Islam itu ada di kita tanpa perlu membentuk partai. Dulu ya," ujar Ahok.
Ahok menerangkan ketika Cak Nur masih hidup, Cak Nur sering diundang untuk menjadi pembicara di Universitas Prasetya Mulya, tempat Ahok kuliah S2.
"Terus saya nggak kontak lagi, saya kan pulang ke Belitung. Sampai Cak Nur meninggal pun saya juga baru jadi bupati," kata Ahok.
Sebelum Ahok pulang, Omi memberikan hadiah berupa buku Ensiklopedia Nurcholish Madjid. Omi berharap Ahok dapat membaca jilid satu sampai empat.
"Ada empat jilid kan itu. Mudah-mudahan dengan itu bisa dibaca oleh Pak Ahok sehingga membuka wawasan yang lebih luas lagi," kata Omi.
Budhy Munawar Rachman menjelaskan buku Ensiklopedia Nurcholish Madjid berisi pemikiran Cak Nur. Budhy berharap Ahok dapat memperjuangkan apa yang telah digagas Cak Nur kelak jika terpilih menjadi gubernur lagi.
"Kan Cak Nur selalu memperjuangkan nilai bahwa negara ini bukan negara agama, tapi negara bangsa. Negara bangsa yang melayani memberikan perlindungan pada seluruh warganya tanpa diskriminatif, tanpa pilih kasih dan sebagainya. Ide itu yang disimbolkan buku ini," kata Budhy.
Komentar
        Berita Terkait
- 
            
              Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
 - 
            
              Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
 - 
            
              Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
 - 
            
              CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
 - 
            
              Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI