Suara.com - Indonesia kembali disorot secara negatif oleh masyarakat serta media-media internasional, karena dinilai belum menghargai hak-hak asasi binatang.
Termutakhir, surat kabar New York Times (NYTimes) edisi Minggu (26/3/2017), memuat artikel hasil investigasi mereka terkait konsumsi daging anjing yang semakin marak di berbagai daerah Indonesia.
Padahal, dua negara Asia lain yang juga memunyai tradisi memakan daging anjing--Korea Selatan dan Tiongkok--sudah mulai mengikis hal tersebut.
"Sulitnya menurunkan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging anjing. Sebab, daging anjing yang sudah diolah dijual oleh banyak restoran tidak secara terang-terangan," tulis NYTimes dalam artikel berjudul "Indonesian's Taste for Dog Meat Is Growing, Even as Others Shun It".
Karena dijual secara "abu-abu", tulis NYTimes, Pemerintah Indonesia tidak memunyai data akurat mengenai jumlah anjing yang dibunuh untuk dikonsumsi per tahun.
Pemerintah tampak tidak memedulikan semakin tingginya permintaan daging anjing, karena tidak masuk jenis stok penganan nasional seperti daging babi, sapi, kambing, atau ayam.
Ironisnya, sambung NYTimes, Indonesia dihuni oleh mayoritas umat Muslim yang mengharamkan daging anjing untuk dikonsumsi seperti daging babi.
"Tapi, sejumlah pembela hak-hak binatang mengakui praktik memakan daging anjing juga berkembang di daerah-daerah Muslim Indonesia."
Selain minat terhadap daging anjing justru berkembang, NYTimes menyoroti praktik penyembelihan binatang itu yang dikategorikan brutal.
Baca Juga: Izin ke Polisi, 10 Ribu Orang Anti Ahok Akan Ikut Aksi 313
"Satu per satu anjing dimasukkan dalam ruangan dan dipukuli di bagian kepala sehingga tak sadarkan diri. Ketika tak sadarkan diri itulah leher mereka disembelih," tulis NYTimes berdasarkan wawancara di sejumlah daerah Indonesia.
NYTimes lantas mewawancarai Brad Anthony, Periset sekaligus analis perlindungan binatang dari Kanada yang berbasis di Singapura.
Dalam wawancara, Anthony mengungkapkan penyebab semakin maraknya warga Indonesia yang mengonsumsi daging anjing.
"Penyebab utamanya adalah kemiskinan. Banyak warga miskin yang tak mampu membeli daging sapi, sehingga daging anjing menjadi pilihan karena sangat murah. Mereka juga terbiasa memelihara anjing dan kucing," tuturnya.
Anthony lantas meminta pemerintah Indonesia serius mengontrol dan mengupayakan perlindungan terhadap binatang, termasuk anjing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan