Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Masa kampanye putaran kedua pilkada Jakarta periode 2017-2022, calon gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih banyak mengunjungi warganya yang sakit ketimbang kampanye secara terbuka seperti pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tapi, Ahok tak khawatir elektabilitasnya sedikit karena pola kampanyenya tak dibuat meriah.
"Kalau dari survei, justru saya pasti kalah, katanya gitu. Kalau gitu ini pembuktian," ujar Ahok usai menjenguk warga di Jalan H. Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).
Di daerah Gandaria Selatan, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot di putaran pertama mengungguli Anies-Sandiaga.
Ahok sangat percaya diri dengan pola kampanyenya di putaran kedua.
"Saya mikir ginilah, ini kan waktu sangat pendek, misalnya kalau Tuhan nggak izin saya jadi gubernur, saya tetap jadi gubernur sampai Oktober. Berarti saya harus beresin masalah kesehatan ini," kata Ahok.
Ahok menjenguk warganya yang sakit sekaligus untuk memastikan apakah program pemerintah Jakarta di bidang kesehatan selama ini sudah berjalan baik atau belum. Jika Ahok kalah, dia ingin meninggalkan hasil kerja yang bermanfaat bagi warga. Sebaliknya, jika menang, masalah yang ditemukan selama dia turun ke lapangan, akan langsung diselesaikan.
"Supaya sistem sudah ada, itu yang penting. Jadi pejabat itu yang penting bukan jadinya. Yang paling penting setelah kamu tidak jadi kamu ninggalin apa, sehingga orang ingat, 'oh ini zaman Pak Ahok lho', berobat nggak bayar lho, ini yang penting," kata Ahok.
Tapi, Ahok tak khawatir elektabilitasnya sedikit karena pola kampanyenya tak dibuat meriah.
"Kalau dari survei, justru saya pasti kalah, katanya gitu. Kalau gitu ini pembuktian," ujar Ahok usai menjenguk warga di Jalan H. Syaip, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).
Di daerah Gandaria Selatan, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot di putaran pertama mengungguli Anies-Sandiaga.
Ahok sangat percaya diri dengan pola kampanyenya di putaran kedua.
"Saya mikir ginilah, ini kan waktu sangat pendek, misalnya kalau Tuhan nggak izin saya jadi gubernur, saya tetap jadi gubernur sampai Oktober. Berarti saya harus beresin masalah kesehatan ini," kata Ahok.
Ahok menjenguk warganya yang sakit sekaligus untuk memastikan apakah program pemerintah Jakarta di bidang kesehatan selama ini sudah berjalan baik atau belum. Jika Ahok kalah, dia ingin meninggalkan hasil kerja yang bermanfaat bagi warga. Sebaliknya, jika menang, masalah yang ditemukan selama dia turun ke lapangan, akan langsung diselesaikan.
"Supaya sistem sudah ada, itu yang penting. Jadi pejabat itu yang penting bukan jadinya. Yang paling penting setelah kamu tidak jadi kamu ninggalin apa, sehingga orang ingat, 'oh ini zaman Pak Ahok lho', berobat nggak bayar lho, ini yang penting," kata Ahok.
Pola kampanye Djarot Saiful Hidayat berbeda lagi. Dia lebih banyak masuk ke komunitas-komunitas masyarakat, seperti kelompok pengajian.
Semenjak mereka diserang menggunakan isu SARA, tim Ahok-Djarot mengubah pola kampanye yang jauh dari masa kampanye pilkada putaran pertama yang penuh dengan sorotan media.
Pilkada Jakarta akan dilaksanakan pada 19 April 2017. Pilkada diikuti dua pasangan kandida: Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies-Sandiaga.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi