Suara.com - Shabudin Yahaya, anggota parlemen Malaysia dari koalisi Barisan Nasional—kubu oposisi Malaysia—mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, bahwa perempuan korban pemerkosaan sebaiknya menikahi lelaki pemerkosanya. Kontan pernyataan seksis tersebut menuai kecaman dunia.
Pernyataan tersebut merupakan respons Shabudin terhadap usulan anggota parlemen yang juga dari kubu oposisi, mengenai larangan pernikahan anak-anak dimaktubkan dalam undang-undang antipelecehan seksual anak.
“Perempuan mengalami masa pubertas dalam rentang usia 9 sampai 12 tahun. Tubuh mereka pada usia itu juga mirip gadis 18 tahun. Jadi, bisa dikatakan, secara fisik maupun kejiwaan mereka sudah bisa menikah,” tutur Shabudin, seperti diberitakan The Telegraph, Rabu (5/4/2017).
Dengan menikahi pelaku pemerkosanya, si korban menurut Shabudin memunyai peluang mengubah masa depannya secara lebih baik.
“Kalau tidak menikahi pelaku pemerkosa, sedikit orang yang mau menikahi korban. Sebaliknya, kalau menikahi pelaku pemerkosanya, gadis itu tak bakal menghadapi masa depan yang suram,” tegasnya.
Argumentasi Shabudin tersebut lantas dikecam terutama oleh warganet di banyak negara melalui media-media sosial.
Bahkan, tak jarang pula politikus lain di Malaysia menuntut Shabudin mengundurkan diri sebagai anggota parlemen.
Seusai mendapat banyak kecaman, Shabudin berkilah pernyataannya banyak disalahartikan dan diterapkan pada kasus di luar konteks yang ia maksudkan.
“Pemerkosaan tetap menjadi kasus pidana dan harus diusut tuntas. Pernikahan itu juga bukan suatu cara untuk melegalisasi pemerkosaan. Pernikahan dan kasus pemerkosaannya harus dilihat sebagai dua aspek yang terpisah,” tuturnya.
Baca Juga: Terungkap, Lelaki yang Berciuman dengan Aura Kasih
Direktur Voice of the Children (VOC) Sharmila Sekaran, murka setelah mendengar pernyataan-pernyataan kontroversial Shabudin.
Sharmila mewakili lembaganya sebagai pihak publik yang ikut serta menyusun rancangan undang-undang perlindungan anak. Ia juga hadir dalam rapat di parlemen, saat Shabudin melontarkan pernyataan kontroversial itu.
"Saat dia mengusulkan hal gila itu, saya sangat murka. Astaga, apakah dia mau melegalisasi sebuah kejahatan? Bisakan anda memisahkan fakta pemerkosaan dan pernikahan seperti itu yang nantinya bisa membebaskan pelaku pemerkosaan dari jerat hukum?” tandasnya.
Berita Terkait
-
Target di Malaysia Open, Praveen/Debby: Mau Ketemu Owi/Butet
-
Indonesia Sisakan Tiga Wakil di Ganda Campuran Malaysia Open
-
Della/Rosyita Susul Anggia/Ketut ke Babak Kedua Malaysia Open
-
Lolos ke Babak Kedua, Anggia/Ketut Ditunggu Peringkat 1 Dunia
-
Malaysia Desak Korut Serahkan Tersangka Pembunuh Kim Jong Nam
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel