Suara.com - Siti Sopiatun menangis saat ikut berdemonstrasi di Pengadilan Negeri Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/4/2017). Ia datang untuk menuntut keadilan atas kematian sang suami, Tjoeng Fo Seng alias Ahok, di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Paledang.
Aktivis Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Kemanusiaan sekaligus koordinator lapangan aksi, Jacky Widjaya, mengatakan Mahkamah Agung harus segera memeriksa serta memberi sanksi kepada pejabat PN Bogor.
Dengan membawa beberapa spanduk bertuliskan 'Jangan Rusak Hukum Dengan Kesewenang-wenangan', para demonstran berbaris di depan kantor Pengadilan Negeri Kota Bogor.
"Sebab, seorang tahanan (Ahok) yang memunyai pengait kronis malah tidak diizinkan berobat di luar. Dengan kata lain, Ahok meninggal dunia karena kebijakan PN Bogor,” tegasnya.
Ahok adalah tahanan Lapas Paledang dengan status titipan PN Bogor. Ia ditahan setelah menjadi tersangka kasus penyalahgunaan narkotika.
Namun, dalam terungku itu, Ahok justru menghembuskan nafas terakhir, 15 Maret 2017. Sebelum meninggal, Ahok sempat menginformasikan perutnya terasa sangat perih sehingga tak mampu makan maupun minum.
Pihak Ahok lantas meminta izin agar yang bersangkutan bisa dibawa ke rumah sakit. Namun, PN Bogor tak mengeluarkan surat izin sampai Ahok meninggal dalam lapas.
“Setiap warga negara, terlepas dari status hukumnya, harus diperlakukan secara manusiawi oleh negara. Jelas, kematian Ahok adalah bentuk kesewenang-wenangan negara,” pungkas Jacky.
Baca Juga: Bunuh Diri di Kampus, Mahasiswa Perbanas Punya Masalah Pribadi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung