Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan menilai, penggunaan surat keterangan (suket) sebagai syarat pengganti Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) bagi warga Jakarta untuk dapat menyalurkan hak suara pada putaran kedua Pilkada 19 April 2017, berpotensi disalahgunakan.
Menurut pasangan Sandiaga Uno ini, potensi itu sudah muncul pada putaran pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 19 Februari. Ketika itu, jumlah suket yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pemprov terbilang banyak.
"Kami ingin adil. Kami tidak ingin ada pihak-pihak yang tidak berhak justru ikut pilkada. Pada putaran pertama, ada 187.000 suket, kemana itu? Selisih suara kemarin 167.000, suketnya 187.000," kata Anies di Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (7/4/2017).
Selain itu, lanjut Anies, pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) rata-rata mendapat 216.000 suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Alhasil, persentase kemenangan Ahok-Djarot di tiap TPS bisa mencapai 96 persen.
"Saya juga tak tahu apa yang terjadi di tempat itu. Tapi bagi mereka yang mempelajari ilmu elektoral sangat unik," tutut Anies.
Ia berharap, Pilkada Jakarta dijalankan secara jujur dan adil. Sebab, kedamaian di Jakarta hanya akan tercipta apabila kejujuran dan keadilan dikedepankan.
"Kedamaian tak akan muncul bila ada praktik manipulatif. Jauhilah praktik manipulatif supaya suasana ini tetap damai dan kondusif," kata Anies.
Baca Juga: Usul Sidang Ahok Ditunda, Polda Legawa Kalau Tak Dikabulkan
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar
-
Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan