Suara.com - Isu pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kembali ramai diperbincangkan. Hal ini mencuat setelah Presiden Joko Widodo meminta Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro untuk melakukan kajian teknis ihwal wacana pemindahan.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangkaraya sebetulnya sudah lama ada. Namun dia tak secara gamblang apakah setuju atau tidak.
"Saya dari dulu sudah tahu (isu pemindahan), itu sudah lama," kata Ahok usai menghadiri acara GP Ansor, di jalan Kramat Raya, nomor 65 A, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Menurutnya, pemindahan ibu kota bukan hal mudah. Pemerintah pusat, kata Ahok, juga harus melakukan komunikasi dengan banyak pihak, serta mendapatkan persetujuan DPR terlebih dahulu.
"Itu panjang pembahasan di DPR. Saya nggak tahu mau (dipindah atau tidak). Itu urusan DPR dan pemerintah," ujarnya.
Senada dengan Ahok, Wakil Gubernur non aktif Djarot Saiful Hidayat, menilai pemindahan Ibu Kota memang hal yang sulit untuk dilakukan.
"Bayangin, bukan hanya pindahin ibu kota negara, pindahin kedutaan besar, pindahin kantor-kantor kementerian," kata Djarot.
Meski begitu, Djarot mengatakan penunjukan wilayah Kalimantan Tengah cukup tepat apabila dijadikan ibu kota negara. Salah satu alasannya adalah Kalimantan relatif aman dari ancaman gempa.
"Memang sih kalau kita mau melihat, wilayah paling aman di Indonesia itu Kalimantan Tengah. Makanya Bung Karno betul-betul sangat visioner, waktu itu ingin meletakkan di sana, tapi realisasinya susah," ucap Djarot.
Baca Juga: Sidang e-KTP Senin, Jaksa KPK Bakal Hadirkan 7 Saksi
Ketimbang memindahkan ibu kota, Djarot mengatakan lebih baik memperbaiki infrastruktur yang ada di Jakarta.
"Lebih baik di sini (Jakarta) kita benahi betul infrastrukturnya. Ya, meragukan (kalau ibu kota dipindah)," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Jelang Pelantikan di Istana, Dito Ariotedjo Pamer Foto Bareng: Sinyal Erick Thohir Menpora?
-
Rekam Jejak Erick Thohir di Kabinet Prabowo: Bakal Dicopot dari Menteri BUMN Lalu Jadi Menpora?
-
Giliran Wakapolri Sambangi Istana Siang Ini, Ngaku Cuma Mau Rapat
-
Wali Kota Prabumulih H Arlan dari Partai Apa? Viral Kepala Sekolah Dicopot Karena Tegur Anaknya
-
Massa Emak-emak Geruduk Mapolda Metro Jaya: Bebaskan Delpedro Marhaen dkk Tanpa Syarat!
-
Kasus Balita Bengkulu Cacingan, DPR Ingatkan Jangan Sampai Terulang Tragedi Raya di Sukabumi
-
Apa Tugas DKP? Jenderal Djamari Chaniago Dulu Jadi Anggotanya dan Pecat Prabowo dari TNI
-
Usut Korupsi Hutan Inhutani V, KPK Periksa Staf Ahli Menhut dan 6 Saksi di Lampung
-
Komeng Tak Sudi Jabar Selalu Disalahkan jika Jakarta Banjir, Pramono Balas Begini!
-
Bawa 7 Poin Tuntutan, Hujan Deras Tak Surutkan Semangat Aksi Ojol di Depan Gedung DPR RI