Suara.com - Sebagian fraksi DPR mempertanyakan status pencekalan Ketua DPR Setya Novanto. Menurut mereka status tersebut dapat menghambat proses pengusutan perkara dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik. Novanto merupakan salah satu saksi penting kasus yang telah merugikan negara Rp2,3 triliun. Tapi tak semua fraksi ikut memprotes, seperti Hanura.
"Dalam hal ini, kami tidak menyatakan pendapat terhadap nota protes tersebut atau abstain," kata Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana, Kamis (13/4/2017).
Nota keberatan tersebut telah menjadi surat resmi karena disepakati dalam rapat badan musyawarah pada Selasa (11/4/2017) malam. Surat tersebut akan dikirim kepada Presiden Joko WIdodo agar mencabut status pencekalan Novanto.
Rapat bamus malam itu tidak dihadiri Fraksi Hanura dan Fraksi Demokrat.
Dadang mengatakan fraksinya tidak hadir karena pada saat yang bersamaan sedang ada kegiatan lain.
"Kami kan anggotanya hanya 16, pada saat yang sama ada kegiatan Panja dan pansus di Komisi dan alat kelengkapan lainnya," kata Dadang.
Kendati tidak sependapat dengan usulan pencabutan status pencekalan, Fraksi Hanura tetap hormat.
"Ya tentu kami persilakan pimpinan DPR untuk menyampaikan nota protes atas pencekalan tersebut. Kami menghormati itu," ujar dia.
Pencekalan Novanto dilakukan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementeiran Hukum dan HAM atas permohonan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Novanto merupakan saksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Berita Terkait
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra