Pemerintah Indonesia terus mendorong penyelesaian pedoman perilaku (code of conduct). Tujuannya untuk mengatasi sengketa wilayah perairan di Laut Cina Selatan.
"Mungkin sekarang saat yang tepat untuk menyelesaikannya," kata Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo di Beijing, Cina, Kamis (27/4/2017).
Ia berpendapat bahwa pada saat perhatian sejumlah negara besar di kawasan, termasuk Amerika Serikat, sedang mengatasi ketegangan di Semenanjung Korea, akan menjadi waktu yang tepat menyelesaikan sengketa wilayah Laut Cina Selatan itu.
Meskipun bukan termasuk negara yang terlibat dalam sengketa, Indonesia terus berupaya menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan dalam mengatasi sengketa wilayah tersebut.
Apalagi, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam terlibat dalam sengketa wilayah itu dengan Cina, termasuk Taiwan.
"Kami terus membantu meredakan ketegangan itu. Sesuai dengan Piagam PBB Pasal 7, semua konflik yang ada di kawasan harus diselesaikan di kawasan pula. Laut Cina Selatan ini 'kan antara Tiongkok dan ASEAN maka kami harus bantu upaya penyelesaiannya," ujarnya.
Secara terpisah juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang menyatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah negara ASEAN sedang berupaya menyelesaikan COC tersebut.
"Kebetulan situasi di Laut Cina Selatan sekarang 'cooling down' dan mendapatkan momentum yang positif," katanya.
Menurut dia, pihak-pihak yang menyengketakan wilayah perairan kaya gas dan minyak serta menjadi perlintasan komoditas perdagangan internasional senilai lima triliun dolar AS per tahun itu berada dalam dalam posisi yang tepat untuk menyelesaikannya melalui negosiasi dan konsultasi.
Baca Juga: Perkuat Data Perumahan, Kementerian PUPR Gandeng BPS
"Para pihak juga telah sepenuhnya melaksanakan 'declaration of conduct' (pernyataan perilaku). Demikian pula, terus berdiskusi menyelesaikan 'COC' Laut Cina Selatan," ujar Geng.
Ia menyebutkan bahwa Cina dan ASEAN di awal tahun ini telah menyepakati usulan finalisasi COC tersebut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik