Suara.com - Warganet berinisial NS, asal Surabaya, Jawa Timur, menyampaikan keinginan untuk mencari pembunuh bayaran buat menghilangkan nyawa Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah, anggota DPD Fahira Idris, pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab, dan Buni Yani mendapat respon serius.
Buni Yani menanggapi serius ancaman tersebut. Melalui pengacara, Aldwin Rahardian, mengatakan akan melaporkan pemilik akun Twitter berinisial NS ke pihak berwajib. Buni Yani merupakan tersangka kasus dugaan penghasutan berbau SARA melalui media sosial terkait penyebaran potongan video pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kami sudah tahu. Besok akan ada laporan ke polisi," kata Aldwin kepada Suara.com, Senin (1/5/2017). Aldwin merupakan suami Fahira Idris.
Cuitan NS yang kontroversial yaitu "If you know of a way to crowdfund assasins to kill Fahira Idris, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rizieq Shihab, Buni Yani and friends, lemme know."
Aldwin mengatakan kemungkinan laporan akan dilakukan secara bersamaan. Sebab, tokoh-tokoh lain yang diancam juga berencana membuat laporan ke polisi.
Aldwin menilai tindakan NS bukan kategori candaan.
"Itu sangat berbahaya dan bisa membuat rusuh. Di media sosial itu bisa berdampak luar," kata Aldwin.
Menurut Aldwin kasus tersebut jika tidak ditangani polisi berpotensi memicu reaksi publik.
"Umat ini akan sangat marah. Apalagi kasus-kasus hukum, penegakan hukum belum baik, belum tegas, dari mulai kasus-kasus Habib Rizieq, ulama dikriminalisasi, dan sebagainya, ditambah lagi yang begini-begini. Kalau hukum tidak ditegakkan, dikhawatirkan umat sampai pada klimaks karena menuntut keadilan. Hal begini jangan dibiarkan. Harus tindak. Kalau dibiarkan, bisa tidak ada kepastian hukum," kata dia.
Baca Juga: Diancam Dihabisi, Fahira Idris Buat Sayembara Polisikan Pelaku
Menurut Aldwin munculnya aksi seperti yang dilakukan NS karena tidak adanya penegakan hukum yang tegas.
"Kayak fenomena Iwan Bopeng. itu dibiarkan. Memperkeruh dan membuat orang semakin berani. Ini akan memecah integrasi bangsa. Bahaya ini. Bisa terjadi konflik horisontal," katanya.
Berita Terkait
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan