Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pendapatan pemerintah Jakarta setelah menerapkan terminal parkir elektronik (TPE) atau parkir meter sangat tinggi. Sehingga sangat disayangkan apabila gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang akan datang menghapus parkir meter yang kini sudah diterapkan di beberapa wilayah.
"Yang pasti dengan parkir meter lebih tinggi (pendapatan DKI). Jadi, parkir meter itu nggak mengubah sistem tarik duit dari juru parkir. Hanya juru parkirnya tidak boleh kantongi kontan," ujar Ahok di Balai Kota DKI, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).
Ahok menegaskan parkir meter yang sudah diterapkan di DKI juga tidak mengurangi jumlah juru parkir. Sebab, jukir yang sebelumnya telah bekerja akan digandeng pemerintah DKI dan digaji setara UMP.
"Dengan model ini kita tidak akan mengurangi juru parkir. Hanya, oknum ormas tertentu yang minta jatah-jatahan itu hilang," kata Ahok.
Ia menyadari penerapakan parkir meter mumbuat preman parkir kecewa. Ia memastikan semakin banyak diterapkan TPE, pemerintah Jakarta akan merekrut sebanyak mungkin juru parkir.
"Kita akan rekrut banyak sekali. Semua jalan akan direkrut. Ini mesin hanya ibaratnya supaya duitnya nggak dicolong. Kalau orang lihat duit kontan kan hijau-hijau matanya," lata dia.
Sebelumnya, calon wakil gubernur Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sistem parkir berbasis elektronik tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Karenanya, pasangan gubernur terpilih Anies Baswedan itu menyatakan bakal mengkaji ulang kebijakan tersebut setelah nanti resmi menjabat.
"Parkir meter cocok untuk negara yang budaya masyarakatnya individualis. Jadi, kurang cocok di Indonesia yang berbudaya gotong-royong, saling membantu,” kata Sandiaga dua hari lalu.
Baca Juga: Sandiaga Kritik Parkir Meter, Ahok: Ormas Gak Dapat Duit Kali ya
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang