Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggaran Pemilu Jimly Asshidiqie menilai Komisi Yudisial merupakan satu-satunya lembaga penegak etik di bidang peradilan. Namun saat ini hanya terbatas pada penegakan kode etik atas perilaku hakim.
Hal ini disampaikan Jimly di acara
Prakonferensi II Etika Berbangsa dan Bernegara bertajuk 'Diskursus Integrasi Sistem Kode Etik dan Penegakannya' di Gedung KY, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).
"Komisi Yudisial ini satu satunya lembaga yang paling tinggi yang berurusan dengan etika, sayangnya hanya dikaitkan dengan etika hakim," ujar Jimly dalam sambutannya.
"Tapi bagaimana pun secara konstitusi, kedudukannya paling tinggi, mahal sekali, tapi karena gregetnya reformasi, kemarahan publik, maka masuklah dikaitkan hanya kepada hakim, seperti halnya DPD, apa gunanya," sambungnya.
Jimly menuturkan seharusnya fungsi keberadaan KY tidak hanya penegakkan kode etik atas perilaku hakim. Ia pun menyinggung perlunya keberadaan KY.
"Maka pertanyaan yang sama, apakah kita tidak bisa manfaatkan keberadaan komisi ini untuk tuntutan dan kebutuhan yang lebih dari sekedar urusan hakim. Jadi kalau mau dibuat pertanyaan ekstrim, apa memang perlu? Kenapa (KY) nggak dibubarkan saja?" kata dia.
Meski begitu, Jimly menegaskan bahwa pembubaran bukan langkah yang tepat untuk diambil. Namun perlu adanya perbaikan mengenai tugas-tugas konstitusional.
"Jangan dibubarkan, kita perbaiki, tugas-tugas konstitusional yang memang dibutuhkan bangsa ini , marilah kita membebaskan diri dari aturan," tandasnya.
Acara yang digelar atas kerjasama antara KY, MPR, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dihadiri oleh sejumlah tokoh.
Baca Juga: Tanpa Diminta, KY Sudah Awasi Sidang Ahok Sejak Awal
Dalam acara tersebut hadir pula, Ketua KY Aidul Fitriciadia, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, dan Mantan Hakim Konstitusi Maruarar Siahaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting