Suara.com - Kalijodo kini berubah dari kawasan illegal menjadi kawasan legal, bahkan dibanggakan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam kampanye Pilkada 2017 sepanjang 6 bulan lalu.
Ahok pun sempat memamerkan desain kawasan Kalijodo sebagai taman ‘berkelas internasional’. Taman Kalijodo sudah jadi. Fasilitas olahraga, tempat bersantai sampai area skateboard sudah tersedia.
Di pemberitaan media, Pemprov DKI pun menyatakan serius menjadikan Kalijodo tempat yang paling nyaman di Ibu Kota. Bahkan tempat parkir kendaraan pengunjung pun ditata dan ingin dipastikan bebas dari preman.
Suara.com datang Taman Kalijodo akhir pekan lalu untuk melihat keadaan terakhir taman yang dulunya menjadi kawasan prostitusi itu. Perjalanan ke Kalijodo dimulai dari kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Siang itu, Jakarta terasa panas. Matahari maksimal memberikan sinarnya. Asap kedaraan, bunyi klakson, serta hiruk-pikuk masyarakat menjadi ciri khas Ibu Kota. Salah satu pilihan moda transportasi menuju Kalijodo bisa menumpang Transjakarta. Dari kawasan Jakarta Pusat bisa mulai dari Halte Sarinah, lalu transit di Harmoni dan ke Halte Grogol.
Satu jam 30 menit, akhirnya tiba di halte terakhir, Halte Jembatan Dua. Dari sini, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo sudah dekat. Hanya 500 meter melewati jalan setapak yang ramai.
Untuk dapat mencapai lokasi, jembatan penyebrangan yang renta dan reyot tanpa penutup harus diseberangi. Beberapa jemuran penduduk digantung di pinggir jembatan. Sembari berjalan dengan sangat hati-hati, dusun yang sudah tua, tinggi, dan tanpa cat menunjukkan eksistensinya di sebelah utara.
Langkah demi langkah dilalui di sepanjang bantaran kali Angke. Disambut bau sampah tak sedap. Bau amis sampah dan gerobak-gerobak menjadi pemandangan perumahan kumuh semi permanen. Di seberang, terlihat seorang lelaki yang sedang memberi makan bebek-bebek dan ayam-ayamnya, sedangkan yang lainnya sedang sibuk membersihkan sampah-sampah menggunakan kayu sembari berdiri di atas drum yang mengapung.
Baca Juga: Semarak Pesta Pendidikan 2017 di Kalijodo
Taman Kalijodo diapit dua sungai, Kali Angke dan bantaran Kali Banjir Kanal Barat.
Kalijodo, sejak masa-masa penjajahan Belanda dikenal sebagai tempat orang mencari cinta. Kalijodo menjadi kawasan bantaran sungai yang sudah kesohor oleh para pedagang-pedagang Tionghoa. Di sini tempat para gadis pribumi mendendangkan lagu-lagu klasik Tiongkok di atas perahu-perahu yang ditambat di pinggir kali.
“Kali itu kan khusus, di kali itu dulu ada kegiatan ada upacara yang berhubungan dengan mencari jodoh, naik perahu,” cerita CEO Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali.
Kalijodo dikenal sebagai ajang mencari jodoh muda-mudi Jakarta saat tradisi Imlek, Peh Cun. Golongan perempuan akan menaiki perahu yang berbeda dengan kelompok lelaki. Perahu mereka akan saling berkejar-kejaran melintasi sepanjang Kali Angke. Jika ada salah satu perempuan yang ditaksir, maka lelaki di perahu lain akan melempar sebuah kue bernama Tiong Cu Pia yang terbuat dari tepung terigi dan berisi kacang hijau.
Gusur
Di sepanjang sungai, kursi dan sofa bekas penggusuran masih bertumpuk. Penggusuran oleh Pemerintah DKI Jakarta atas kawasan ini telah terjadi sebanyak 3 kali. Berdasarkan buku 'Geger Kalijodo' yang ditulis oleh Khrisna Murti, penggusuran pertama kali terjadi pada 25 Januari 2002, dan penggusuran yang kedua terjadi pada Maret 2003. Terakhir penggusuran dilakukan Tahun 2016 lalu saat Ahok berkuasa.
Peristiwa penggusuran yang terjadi menjadi peristiwa. Ipul (29) tak ingin mengigat penggusuran itu.
“Ya kalau masalah itu sih, saya nggak bisa cerita,” katanya sambil duduk di kawasan Taman Kalijodo.
Sekarang, Kalijodo sudah berubah. Lokalisasi menjadi taman yang berisi banyak fasilitas olahraga dan tempat bersantai. Kini namanya, RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Kalijodo.
Pujasera dan tenda putih Sarnafil yang digunakan untuk bazar mengisi ruang ramah lingkungan ini, menyediakan aneka makanan dan minuman untuk para pengunjung. Tidak hanya itu, hiburan untuk keluarga, seperti berkeliling taman menggunakan mobil-mobilan, becak, dan sepeda juga tersedia. Wahana bermain pun terletak di beberapa titik, ramai dengan teriakan gembira anak-anak.
Berubah wajah menjadi taman, Kalijodo diharapkan menjadi tempat wisata baru bagi warga. Pada lahan yang diapit oleh dua sungai, yaitu Kali Angke dan Kanal Banjir Barat tersebut dibangun RPTRA dan RTH.
Sekarang Kalijodo berubah wajah menjadi RPTRA seluas 5.489 meter persegi. Berbagai fasilitas disediakan mulai dari kamar mandi, perpustakaan buku anak-anak, ruang PKK, dan tempat berteduh. Bahkan ada juga ruang laktasi khusus tempat ibu menyusui. (Nisa Lutfiana/ Michella Tiscilla)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?
-
Daftar Instansi yang Membuka Lowongan PPPK Paruh Waktu 2025, Berikut Jadwal dan Alurnya