Suara.com - Nepal mengadakan pemilihan lokal pertamanya dalam dua dekade atau 20 tahun terakhir, Minggu (14/5/2017) besok. Harapannya pemilu itu bisa memperkuat transisi demokrasi dan kekosongan lembaga di tengah perilaku korup pejabat di sana.
Terakhir, perwakilan pejabat pemerintah lokal dilakukan tahun 1997. Saat itu pemerintahan gagal berjalan karena peristiwa pemberontakan Maois.
Namun tahun 2006 konflik berakhir dengan menyisakan 16.000 orang meninggal. Saat ini salah satu negara yang ada di Himalaya yang termiskin itu melakukan transisi dari sistem monarki Hindu ke sebuah negara bagian federal sekuler.
Dalam kekosongan pemerintahan di tingkat lokal, korupsi telah menjadi cara hidup. Nepal menduduki peringkat salah satu negara paling korup di Asia Selatan.
Partai politik mengendalikan negara. Banyak broker yang mendapatkan bayaran untuk segala hal mulai dari mendapatkan dokumen kewarganegaraan hingga pendaftaran pernikahan.
Ada cerita, ketika Mahananda Timilsina memutuskan untuk memperpanjang izin tempat tinggal karena izin kerjanya di sana diperpanjang. Untuk mengurus izin dia menghadapi suap dan panjangnya proses ppengurusan.
"Jika ada perwakilan terpilih di tingkat lokal, PNS tidak akan berani meminta uang suap dari kita," kata lelaki berusia 35 tahun itu.
Hampir 50.000 orang yang berlomba-lomba untuk 13.556 kursi dalam pemilihan besok.
"Kesenjangan antara masyarakat dan pemerintah tidak bisa lebih luas," kata George Varughese, perwakilan Nepal untuk Think Tank Asia Foundation, kepada AFP. (AFP)
Baca Juga: Indonesia Jadi Akhir Kisah 9 Warga Nepal Gagal Masuk Australia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
-
KPK 'Obok-obok' Tiga Lokasi, Buru Bukti Fee Proyek Bupati Lampung Tengah
-
Api di Kramat Jati: Saat Ratusan Kios Jadi Abu dan Harapan Pedagang Diuji?
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
-
TelkomGroup Percepat Recovery BTS di Lokasi Bencana Sumatra, Kerahkan Seluruh Kemampuan
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru