Suara.com - Maraknya fenomena ujaran kebencian dewasa ini di Indonesia mengundang keprihatinan sejumlah kalangan. Salah satunya dari Mustasyar PBNU KH. Ahmad Mustofa Bisri.
Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengingatkan kepada seluruh warga Indonesia untuk menghentikan hal-hal yang berbau kebencian, terutama yang sering dijumpai di media sosial.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Timur, itu kemudian mencontohkan betapa banyak negeri di kawasan Timur Tengah yang hancur akibat merebaknya virus kebencian antar sesama warga negara.
Peringatan untuk menghentikan virus kebencian disampaikan Gus Mus melalui akun Twitter-nya, Senin (15/5/2017) pukul 23.18 WIB.
"Wahai rakyat Indonesia, waspadalah. Dngan menebar virus kebencian, setan telah terbukti berhasil memorak-porandakan negeri2 di Timur Tengah," tweet Gus Mus.
Sejak mengunggah cuitan ini, sudah lebih dari 1200 netizen lakukan retweet, dan lebih dari 90 warganet mengomentari pernyataan tokoh mantan Rais Aam PBNU ini.
Umumnya para warganet banyak yang miris dengan fenomena virus kebencian yang mulai marak di Tanah Air, salah satunya seperti yang dituliskan akun @Faridhudaya dalam kolom komentar cuitan Gus Mus.
"Leres gus, timur tengah adalah contoh nyata bagi kita, jangan sampai negara kita terpecah belah oleh oknum tak bertanggung jawab," tulisnya.
Baca Juga: Tak Langsung ke Jakarta, Jokowi Tiba di Palu Usai dari Cina
Ada pula netizen yang sangat berharap 'porak-porandanya' hanya di dunia maya, tidak sampai di tahap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
"Smoga aja porak-porandanya hny didunia maya,di dunia nyata nggak.sebab,,yg ini blm kelar pilkada yg lbh besar uda dekat.Mirisss," tulis akun @Nur_As_ad.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap paranormal terkenal, Ki Gendeng Pamungkas.
Dia ditangkap di rumahnya di kawasan Bogoro karena menebar ujaran kebencian bernuansa SARA di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama