Suara.com - Presiden Joko Widodo memberikan bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Swedia, Raja Carl XVI Gustaf. Bintang kehormatan itu diberikan Jokowi dalam kunjungan kenegaraan Raja Gustaf di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).
Penganugerahan bintang kehormatan ini ditetapkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 51/TK/Tahun 2017 Tanggal 19 Mei 2017.
Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Laksma TNI Suyono Thamrin dalam keterangan persnya menjelaskan, bintang kehormatan tersebut telah melalui rekomendasi Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan sesuai surat Menteri Luar Negeri Nomor 263/PK/05/2014/04/01 Tanggal 15 Mei 2017.
Dewan gelar memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada Presiden berpedoman pada Pasal 38 UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
"Pemberian tanda kehormatan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa di berbagai bidang yang sangat berguna bangi kelangsungan hubungan baik kedua bangsa dan negara. Serta atas pertimbangan kesetaraan hubungan timbal balik kenegaraan dimana Presiden Jokowi juga menerima The Royal Order of The Serapim (Medali Tertinggi Yang Hanya Diberikan Kepala Negara Asing dan Keluarga Kerajaan Swedia) dari Raja Swedia," terang dia.
Sebelumnya Jokowi mengatakan sebagai kepala negara ia merasa terhormat menerima kunjungan Raja Swedia tersebut.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan Sri Baginda Raja Carl XVI Gustaf ini. Saya senang kunjungan Sri Baginda turut melibatkan delegasi bisnis ternama yang cukup besar, sekitar 35 pimpinan perusahaan," kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama di Istana Bogor, Senin (22/5).
Dia mengungkapkan, Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Nordic, meski Indonesia mengalami defisit. Namun ia yakin masih banyak kerjasama ekonomi yang dapat ditingkatkan kedua negara, salah satunya di bidang investasi, energi dan lingkungan hidup.
"Ini merupakan kunjungan yang bersejarah dan untuk pertama kalinya seorang kepala negara Swedia melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam sejarah 65 tahun hubungan bilateral kita," ujar dia.
Baca Juga: Isi Pertemuan Jokowi dengan Raja Swedia
Jokowi menuturkan, Indonesia dan Swedia memiliki banyak persamaan dalam politik luar negeri, seperti berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB dan mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan kedua negara sepakat untuk kerjasama trilateral untuk membantu kemerdekaan Palestina sejak 2015.
"Kami mengutamakan penyelesaian damai dalam konflik-konflik yang ada," tutur dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Mengulik Pendidikan Gibran: MDIS Tak Keluarkan Ijazah, Hanya Jalankan Kurikulum Universitas Asing
-
Bendera Merah Putih Robek di Puncak Monas Saat Gladi HUT TNI, Kapuspen: Bahan Kain Kurang Bagus
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029
-
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 11 Orang, 54 Lainnya Masih Dicari
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Cek Daftar Lengkap Kereta Jarak Jauh yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Selama HUT ke-80 TNI
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?