Sementara ini, polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus persekusi terhadap PMA yang viral di media sosial. Kedua tersangka itu ialah anggota FPI Abdul Majid dan Mat Husin alias Ucin.
3. Anggota FPI yang Pukul Bocah: Saya Tak Tahu Dia Anak Kecil
Anggota FPI pelaku persekusi terhadap anak di bawah umum, Abdul Majid (22), mengakui tiga kali memukul bocah berinisial PMA (15), pada Minggu (28/5/2017) tengah malam, di Kantor RW 03 Cipinang Muara, Jakarta Timur.
Abdul yang kekinian ditahan Polda Metro Jaya berdalih, melakukan aksi persekusi karena kesal terhadap PMA yang mengunggah tulisan kritis di Facebook. Persekusi adalah perburuan sewenang-wenang terhadap seseorang untuk disakiti—initimidasi dan dianiaya.
Abdul mengklaim, PMA mengunggah “status” di Facebook yang menurutnya menyindir pentolan FPI yang juga tersangka kasus pornografi Rizieq Shihab. Hal ini membuat dirinya merasa kesal terhadap PMA.
Ia juga mengakui tak tahu PMA masih berusia 15 tahun karena postur tubuhnya yang tinggi.
4. Diinterogasi, Jawaban Anggota Geng Motor Ini Bikin Merinding
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menginterogasi TAS, anggota geng motor yang merupakan salah satu pelaku penyerangan terhadap pengendara di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Februari lalu. Iriawan bertanya sudah berapa kali TAS menyerang warga di jalan raya dengan senjata tajam.
Jawaban TAS, remaja lelaki berusia 17 tahun itu cukup mengejutkan. TAS mengaku telah 12 kali menyerang warga dengans senjata tajam. TAS mengakus sebagai anggota Geng Jepang. Jepang merupakan singkatan dari Jembatan Mampang.
Baca Juga: 5 Berita Terpopuler 1 Juni 2017: Masih Didominasi Kisah Rizieq
Menurut Iriawan, berdasarkan hasil pemeriksaan, aksi kejahatan para pelaku, termasuk TAS dilakukan agar disegani oleh kelompoknya.
Lebih lanjut kata Iriawan, usai menyerang, biasanya anggota geng motor langsung merampas barang berharga milik korban. Mereka kemudian menjual barang-barang tersebut.
Polda Metro Jaya telah menangkap 28 anggota geng motor selama dua pekan ini. Operasi bernama Patroli Cipta Kondisi ini dilakukan menyusul aduan masyarakat yang merasa resah dengan aksi-aksi geng motor.
5. Ke Komnas HAM, Alumni 212 Minta Tiket Desak Impeachment Jokowi
Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengatakan kedatangannya bersama ratusan pendukung ke kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017), untuk meminta tim investigasi menerbitkan surat rekomendasi yang menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo telah melakukan kejahatan HAM berat terhadap ulama.
Menurut Sambo, surat itu jika keluar rencananya akan dibawa ke DPR RI. Selanjutnya mereka akan meminta DPR RI untuk membacakan surat bahwa rezim Jokowi sudah melanggar HAM. Selanjutnya, DPR harus mengundang semua anggota MPR untuk melakukan sidang istimewa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!
 - 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo