Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan meninjau lokasi terjadinya ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (26/5/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Baca 10 detik
Model penanganan sejumlah kasus, di antaranya dugaan makar, kemudian kasus pornografi yang menjerat Habib Rizieq Shihab, kemungkinan polisi berada dalam tekanan politik kekuasaan.
"Kemungkinan sih (polisi ditekan secara politik), ya kemungkinan saja," kata pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Suara.com, Kamis (8/6/2017).
Kemungkinan itu ada karena posisi Polri berada langsung di bawah Presiden, meskipun dalam aturan hukum, tidak ditulis di bawah Presiden secara spesifik, tetapi ditulis Kepala Negara.
"Jadi posisi Kapolri dan Jaksa Agung itu di bawah Kepala Negara. Di Indonesia antara Kepala Negara dan Presiden jadi satu. Jadi ini yang menjadi kemungkinan itu (Polisi dipolitisasi Presiden) bisa terjadi," tutur Bambang.
Bambang menilai polisi tidak patuh pada hukum, tapi kepada kelompok-kelompok tertentu.
Menurut Bambang struktur hukum semacam itu perlu diuubah agar polisi bekerja secara profesional dalam menangani perkara, tanpa ada tendensi politik kepentingan.
"Sehingga pengaruh yang bersifat menghambat supremasi hukum itu harus dihilangkan. Hukum ya hukum. Jangan dicampur dengan ekonomi, dengan politik macam-macam. Jadi kacau nanti," kata Bambang.
"Kemungkinan sih (polisi ditekan secara politik), ya kemungkinan saja," kata pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar kepada Suara.com, Kamis (8/6/2017).
Kemungkinan itu ada karena posisi Polri berada langsung di bawah Presiden, meskipun dalam aturan hukum, tidak ditulis di bawah Presiden secara spesifik, tetapi ditulis Kepala Negara.
"Jadi posisi Kapolri dan Jaksa Agung itu di bawah Kepala Negara. Di Indonesia antara Kepala Negara dan Presiden jadi satu. Jadi ini yang menjadi kemungkinan itu (Polisi dipolitisasi Presiden) bisa terjadi," tutur Bambang.
Bambang menilai polisi tidak patuh pada hukum, tapi kepada kelompok-kelompok tertentu.
Menurut Bambang struktur hukum semacam itu perlu diuubah agar polisi bekerja secara profesional dalam menangani perkara, tanpa ada tendensi politik kepentingan.
"Sehingga pengaruh yang bersifat menghambat supremasi hukum itu harus dihilangkan. Hukum ya hukum. Jangan dicampur dengan ekonomi, dengan politik macam-macam. Jadi kacau nanti," kata Bambang.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Djamari Chaniago Merapat ke Istana, Mendagri Tito Bocorkan Pelantikan Menko Polkam Baru
-
Mendagri Bagikan 2.000 Paket Sembako Kepada Warga Tanah Tinggi Dalam Peringatan HUT ke-15 BNPP
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo