Fadli Zon dan Anies Baswedan [suara.com/Dian Rosmala]
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan kurang lebih sudah tiga bulan berbaring di ranjang pasien Singapore General Hospital. Mata Novel disiram air keras pada 11 April 2017 oleh dua eksekutor lapangan.
Sampai sekarang Polda Metro Jaya belum juga berhasil menangkap pelaku.
Sepupu Novel, Anies Baswedan, menaruh harapan besar kepada pemerintah agar kasus ini segera dituntaskan.
"Kita ingin semuanya (kasus Novel) bisa dituntaskan dengan niat," kata Anies di rumah makan Sederhana, Jalan H. Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017), malam.
Menurut Anies kasus yang menimpa Novel merupakan ancaman bagi penegakan hukum, khususnya kejahatan korupsi.
Anies berharap setelah kasus ini KPK tidak kehilangan taring, tapi justru lebih kuat melawan koruptor-koruptor yang menjarah kekayaan negara.
"Kita berharap KPK semakin kuat. Jangan sampai ada kasus-kasus yang terkait dengan KPK dan aparaturnya tidak tuntas prosesnya," kata Anies.
Juru bicara KPK Febri Diansyah menginformasikan bahwa dokter yang menangani Novel di Singapura telah melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel.
"Tadi pagi, dokter melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel. Kemudian, lensa kontak kembali dipasang di mata kanan tersebut," kata Febri.
Ia menyatakan bahwa selama sekitar seminggu ke depan bagian mata kanan Novel akan diobservasi untuk melihat pertumbuhan selaput mata.
"Jika tumbuh normal atau sesuai dengan yang diharapkan maka pengobatan seperti biasa akan dilanjutkan kembali," katanya.
Namun, jika ternyata pertumbuhannya kurang baik, maka dokter akan mengambil tindakan menjahit kelopak mata kanan dalam jangka waktu sekitar satu sampai tiga minggu untuk membuat kelopak mata lebih sipit.
Sampai sekarang Polda Metro Jaya belum juga berhasil menangkap pelaku.
Sepupu Novel, Anies Baswedan, menaruh harapan besar kepada pemerintah agar kasus ini segera dituntaskan.
"Kita ingin semuanya (kasus Novel) bisa dituntaskan dengan niat," kata Anies di rumah makan Sederhana, Jalan H. Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017), malam.
Menurut Anies kasus yang menimpa Novel merupakan ancaman bagi penegakan hukum, khususnya kejahatan korupsi.
Anies berharap setelah kasus ini KPK tidak kehilangan taring, tapi justru lebih kuat melawan koruptor-koruptor yang menjarah kekayaan negara.
"Kita berharap KPK semakin kuat. Jangan sampai ada kasus-kasus yang terkait dengan KPK dan aparaturnya tidak tuntas prosesnya," kata Anies.
Juru bicara KPK Febri Diansyah menginformasikan bahwa dokter yang menangani Novel di Singapura telah melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel.
"Tadi pagi, dokter melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel. Kemudian, lensa kontak kembali dipasang di mata kanan tersebut," kata Febri.
Ia menyatakan bahwa selama sekitar seminggu ke depan bagian mata kanan Novel akan diobservasi untuk melihat pertumbuhan selaput mata.
"Jika tumbuh normal atau sesuai dengan yang diharapkan maka pengobatan seperti biasa akan dilanjutkan kembali," katanya.
Namun, jika ternyata pertumbuhannya kurang baik, maka dokter akan mengambil tindakan menjahit kelopak mata kanan dalam jangka waktu sekitar satu sampai tiga minggu untuk membuat kelopak mata lebih sipit.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka