TPU Tanah Kusir [suara.com/Yunita Susan]
Menjaga dan merawat kuburan merupakan pekerjaan yang sangat menantang. Bisa dibayangkan, hampir sepanjang hari berada di tengah pusara.
Percaya atau tidak, salah satu perawat makam di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jalan Bintaro Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Engkos (31), punya banyak cerita horor.
"Banyak penampakan pas malam. Pernah dengar teman cerita, Saya juga pernah ngerasain sendiri," kata lelaki yang sudah 19 tahun menjadi perawat makam.
Percaya atau tidak, salah satu perawat makam di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jalan Bintaro Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Engkos (31), punya banyak cerita horor.
"Banyak penampakan pas malam. Pernah dengar teman cerita, Saya juga pernah ngerasain sendiri," kata lelaki yang sudah 19 tahun menjadi perawat makam.
Engkos mengatakan suatu malam, dia merasakan sendiri situasi horor. Kemudian dia menunjuk ke arah shelter.
"Jadi di shelter rumah di tengah kuburan situ, saya jam 12 malam denger suara nyapu pakai sapu lidi. Pas saya bangun, di atas kepala udah ada pocong," kata lelaki yang merawat 30 makam. yang sebagian besar sudah tua.
Selain itu, dia juga punya pengalaman lain yang membikin bulu kuduk merinding.
"Di pinggir kali banyak yang denger bunyi orang nangis atau suara minta tolong. Di situ juga suka ada buaya putih nongol, malah kadang sering naik ke atas. Kata orang kan, buaya putih itu biasanya bukan buaya beneran," kata Engkos.
Sekali lagi, percaya atau tidak, terserah Anda. Engkos mengatakan suatu sore menjelang Maghrib, dia pernah melihat sosok misterius berjalan, lalu melayang.
"Sore-sore dekat Maghrib, kadang ada lihat tengkorak jalan. Terus ada kayak orang jalan, cari makam tapi nggak nunjukin muka. Terus pas kayak dia ketemu jalan yang emang dia cari. Dia terbang sambil ketawa," kata Engkos.
Engkos kemudian menceritakan pengalaman di sekitar makam hajah Zuriah yang berada di tanah wakaf yang terletak di area ujung bagian bawah pemakaman Tanah Kusir. Makam tersebut sering didatangi peziarah. Zuriah dipercaya sebagai sesepuh pada zamannya.
Engkos juga menceritakan peristiwa horor di sekitar makam tersebut.
"Ada bapak-bapak pas lagi jalan deket Makam Hajah .Zuriah ketemu cewek, terus diajak ke rumahnya, rumahnya rumah gede. Pas bangun tidur ternyata ada di makam. Di makam situ memang kayak ada yang jaga, kadang ada ular yang menampakkan diri gitu," kata Engkos.
Rekan Engkos bernama Amsor (48) juga mempunyai pengalaman horor. Amsor sudah 24 tahun menjadi perawat makam. Saat ini, dia merawat 100 lebih makam.
"Saya ngontrak di pinggir makam. kadang ada suara ketuk pintu malam-malam. Dan juga ada yang menampakkan diri di plastik gitu," ujar Amsor ketika ditemui tengah beristirahat di bawah pohon.
Amsor bekerja menjadi perawat makam sejak tahun 1993.
"Dulunya kan masih nggak ada PHL (pekerja harian lepas) gitu, jadi udah biasa bawa mayat. Kalau sekarang mah nggak bawa mayat lagi, kalau perawat makam ya perawatnya saja," ujar Amsor.
Amsor mengungkapkan suatu hari pernah merasakan kejadian yang membuat bulu kuduknya berdiri. Ketika itu, dia tengah menyiram makam di malam hari.
"Di bawah pohon rambutan, pertamakali kayak ada yang ngeludah di tangan saya, saya cium bau banget. Pas lihat ada cewek kuntilanak di atas pohon, tapi sesudah itu menghilang," ujar Amsor.
Amsor juga banyak mendengar cerita dari pengalaman horor dari orang-orang yang berhubungan dengan TPI.
"Pernah pos belakang tower itu, tukang bakso pernah dipanggil di tingkungan turun. Pas turun nggak ada orang. Sejak saat itu nggak ada tukang bakso yang berani jualan di bawah situ," ujar Amsor.
"Tiga tahun lalu saya kerja di sini, ada supir taksi yang masuk ke TPU Tanah Kusir ini, kata supir taksi dia lihat di sini adalah sebuah perumahan, pas dia sadar ternyata makam di TPU ini," Amsor menambahkan. [Sarah Andinie dan Yunita Susan]
Komentar
Berita Terkait
-
Epy Kusnandar Sempat Berwasiat Minta Dimakamkan di Kampung Halaman Dekat Makam Sang Ibu
-
7 Ide Hampers Natal yang Unik, Dijamin Bikin Penerima Terkesima
-
7 Olahraga Paling Unik di Dunia: dari Sepak Takraw, Gendong Istri hingga Kejar Keju
-
Dari Toraja hingga Ethiopia: Tradisi-Tradisi Unik yang Masih Dilestarikan
-
Ngeri! 10 Senjata Rahasia Hewan yang Bikin Ilmuwan Geleng-Geleng Kepala
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KemenP2MI Kirim Logistik Bantuan Darurat untuk Ribuan Korban Banjir & Longsor di Sumatra
-
Program KDKMP Jadi Program Pemerintah Terpopuler, Menteri Ferry Raih Disway Awards 2025
-
Satgas PKH Mulai Bergerak, Usut Misteri Kayu Gelondongan Banjir Sumatra
-
Menata Ulang Jaminan Sosial untuk Mendorong Produktivitas Nasional
-
Rekaman CCTV hingga Buku Nikah Dikirim ke Labfor, Laporan Perzinahan Inara Rusli Masuk Babak Krusial
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Perkuat Komunikasi Publik, Najib Hamas Minta ASN Pemkab Serang Aktif Bermedsos
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?