Rumah Novel Baswedan di Kelapa Gading [suara.com/Welly Hidayat]
Penyidik Polda Metro Jaya telah mendata sebanyak 21 toko kimia. Pendataan toko kimia berkaitan dengan upaya polisi mengungkap kasus penyerangan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
"Ada 21 toko kimia (di sekitar rumah Novel). Kami sedang mendatanya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (6/7/2017).
Argo mengatakan dengan mendata toko kimia, penyidik berharap akan menemukan jejak orang yang pernah membeli air keras menjelang penyerangan Novel pada Selasa (11/4/2017).
"Kami cek siapa saja yang beli hari itu. Minta data yang beli hari itu siapa," kata dia.
Argo mengatakan biasanya setiap toko bahan kimia mendata siapa saja orang yang pernah membeli barang.
"Kalau di toko kimia kan ditulis nama pembeli siapa. Kami masih nunggu data dari toko kimia. Kan nggak semua orang jual air keras. Toko kimia kan dipantau. Ada beberapa toko kimia yang sudah melapor," kata Argo.
"Ada 21 toko kimia (di sekitar rumah Novel). Kami sedang mendatanya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (6/7/2017).
Argo mengatakan dengan mendata toko kimia, penyidik berharap akan menemukan jejak orang yang pernah membeli air keras menjelang penyerangan Novel pada Selasa (11/4/2017).
"Kami cek siapa saja yang beli hari itu. Minta data yang beli hari itu siapa," kata dia.
Argo mengatakan biasanya setiap toko bahan kimia mendata siapa saja orang yang pernah membeli barang.
"Kalau di toko kimia kan ditulis nama pembeli siapa. Kami masih nunggu data dari toko kimia. Kan nggak semua orang jual air keras. Toko kimia kan dipantau. Ada beberapa toko kimia yang sudah melapor," kata Argo.
Penyidik KPK itu sampai hari ini masih menjalani perawatan mata di Singapura.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting