Habib Rizieq Shihab dan pimpinan PKS [dok. pengacara Rizieq]
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan penyidik tak mau menggerecoki pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab yang tak mau pulang dan memilih bertahan di Arab Saudi. Polisi menunggu Rizieq untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pornografi yang sebelumnya sudah menjerat Firza Husein.
"Ya belum kan di Arab, nggak ada, mungkin enak di sana, ibadah," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017).
Iriawan menambahkan pemeriksaan terhadap Rizieq baru akan dilakukan setelah dia pulang. Iriawan tidak tahu kapan Rizieq pulang.
"(Penyidik) nunggu aja," katanya.
Iriawan pun belum berencana meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk mencabut paspor Rizieq.
"Belum kita belum sampaikan ke sana (permintaan pencabutan paspor)," ujar Iriawan.
Apabila Rizieq di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umroh, Iriawan meminta Rizieq untuk mendoakan Iriawan tetap diberikan keselamatan dan kesehatan.
"Beliau masih enak ibadah, mendoakan Kapolda Metro Jaya sehat dan selamat, Indonesia aman, sejahtera," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membantah polisi sengaja membiarkan Rizieq bebas berkeliaran di Arab Saudi.
Dia menyampaikan alasan polisi tak mau menjemput paksa Rizieq biar menyadari bahwa tokoh masyarakat seharusnya taat hukum.
"Bukan kami membiarkan. Biarin aja pulang sendiri kan kami mengetes sebagai kepatuhan hukum saja," kata Argo.
Polisi menetapkan Rizieq dan Firza Husein menjadi tersangka kasus dugaan pornografi yang beredar melalui situs baladacintarizieq.com.
Rizieq dijerat Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 9 juncto Pasal 34 Undang Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Sedangkan, Firza disangka melanggar Pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau pasal 6 juncto pasal 32 dan atau pasal 8 juncto pasal 34 Undang-Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
"Ya belum kan di Arab, nggak ada, mungkin enak di sana, ibadah," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Selasa (11/7/2017).
Iriawan menambahkan pemeriksaan terhadap Rizieq baru akan dilakukan setelah dia pulang. Iriawan tidak tahu kapan Rizieq pulang.
"(Penyidik) nunggu aja," katanya.
Iriawan pun belum berencana meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk mencabut paspor Rizieq.
"Belum kita belum sampaikan ke sana (permintaan pencabutan paspor)," ujar Iriawan.
Apabila Rizieq di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umroh, Iriawan meminta Rizieq untuk mendoakan Iriawan tetap diberikan keselamatan dan kesehatan.
"Beliau masih enak ibadah, mendoakan Kapolda Metro Jaya sehat dan selamat, Indonesia aman, sejahtera," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membantah polisi sengaja membiarkan Rizieq bebas berkeliaran di Arab Saudi.
Dia menyampaikan alasan polisi tak mau menjemput paksa Rizieq biar menyadari bahwa tokoh masyarakat seharusnya taat hukum.
"Bukan kami membiarkan. Biarin aja pulang sendiri kan kami mengetes sebagai kepatuhan hukum saja," kata Argo.
Polisi menetapkan Rizieq dan Firza Husein menjadi tersangka kasus dugaan pornografi yang beredar melalui situs baladacintarizieq.com.
Rizieq dijerat Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 9 juncto Pasal 34 Undang Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Sedangkan, Firza disangka melanggar Pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau pasal 6 juncto pasal 32 dan atau pasal 8 juncto pasal 34 Undang-Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Komentar
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!