Suara.com - Seorang Ustazah bernama Ella di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengajarkan tata cara salat yang tak biasa. Ia mengajarkan para santriwati pengajiannya untuk salat menghadap Matahari.
Selain itu, Ustasah di Lingkungan Bojong RT2/RW15 Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor tersebut juga meminta kaum ibu dan gadis-gadis pengajiannya untuk berbaiat kepadanya dengan cara mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Pengajiannya memang diikuti ibu-ibu dan anak-anak perempuan usia sekolah. Awalnya kami pikir pengajiannya biasa saja. Tapi, ada ibu yang mengadukan bahwa ajaran Ella berbeda,” ungkap Ketua RW setempat, Engkus Kusman, seusai musyawarah warga dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumedang, Kamis (13/7/2017).
Menurut pengakuan ibu itu, kata Engkus, kaum ibu diajarkan berceramah lebih penting ketimbang salat. Sementara anak-anak usia sekolah diajarkan untuk tak lagi salat menghadap Kakbah di Mekah, Arab Saudi, melainkan menghadap Matahari.
Ia menuturkan, Ella sebenarnya bukan warga asli desa tersebut. Ustazah itu adalah warga pindahan dari Malangbong, Garut, tahun 2012.
”Sebelum tinggal di desa kami, dia tinggal di kampung tetangga, Babakan Sukamulya. Kami dapat informasi, di sana dia diusir karena mengajarkan doktrin seperti itu juga,” tuturnya.
Agar warga tak lagi resah, apalagi melakukan aksi main hakim sendiri, Engkus akhirnya melaporkan hal tersebut kepada MUI setempat.
Warga setempat juga sebenarnya mengundang Ella untuk klarifikasi dalam forum musyawarah tersebut. Namun, yang bersangkutan tidak hadir. Ella sendiri kekinian tak berada di desa tersebut.
Baca Juga: Militer Korut: Melawan Kami, Sejarah Penjajahan AS Akan Berakhir
Antisekolah
Anggota Komisi Fatwa MUI Kabupaten Sumedang KH Dadang Wahyudin memastikan, doktrin yang diajarkan Ellah merupakan penyimpangan.
“Kami sudah mengkaji dan mengeluarkan fatwa sesat atas ajaran saudari Ella. Agar tak menjadi kesalahpahaman, kami juga meminta saudari Ella menghentikan pembaiatan dan dakwah,” tutur Dadang.
Ia mengatakan, MUI akan terus mengawasi Ella maupun murid-muridnya, terutama yang masih berusia sekolah.
Sebabnya, kata Dadang, Ella juga memerintahkan murid-muridnya tidak lagi memikirkan pelajaran di sekolah yang menurutnya tidak penting.
“Dia melarang muridnya bersekolah, membenci Pancasila dan lainnya. Kami akan berupaya menjelaskan kesalahan ajarannya itu kepada murid-muridnya,” tandas Dadang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan