Suara.com - Puluhan orang yang tergabung dalam Relawan Kesehatan Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
Mereka meminta DPRD DKI menindaklanjuti laporan dugaan korupsi terhadap pembangunan 18 Puskesmas di Jakarta tahun 2016, dengan besaran anggaran Rp220 miliar.
"Kami ke sini meminta Komisi E DPRD menindaklanjuti atau merekomendasikan laporan terkait dugaan korupsi 18 puskesmas," ujar koordinator lapangan Rekan Indonesia, Asep Firdaus.
Asep menjelaskan, dalam pembangunan tersebut, pemerintah DKI melakukan lelang konsolidasi atau lelang yang pengerjaannya dilaksanakan oleh satu perusahaan kontraktor dan dalam satu kontrak pengerjaannya. Proses lelang dimenangkan oleh PT Pembangunan Perumahan.
“18 puskesmas pembangunan belum selesai, masih terbengkalai, tahun 2016 Dinkes mengadakan lelang proyek ini dan dimenangkan oleh PT PP sebagai kontraktor tetap dengan anggaran Rp220 miliar," kata Asep.
Pembangunan 18 Puskesmas itu hingga kekinian belum rapung. Kemudian, ada intruksi yang dikeluarkan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta Sumarsono saat itu, yang isinya terkait penambahan waktu pengerjaan 50 hari, terhitung sejak 1 Januari sampai 20 Februari 2017.
"Ini seharusya sudah berhenti, sudah setop. Kalau menurut aturan, disetop pembangunannya karena harus ada lelang ulang. Karena sebagai pihak kontraktor PT PP tidak sanggup menyelesaikan pembangunan sesuai tenggang waktu yang diberikan," jelasnya.
Pembangunan 18 Puskesmas pada tahun 2016 yang diduga bermasalah itu di antaranya di Cempaka Putih, Kemayoran, Tanah Abang, Cilincing, Koja, dan Tanjung Priok,.
Selanjutnya, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kalideres, Kembangkan, Taman Sari, Grogol Utara II, Pesanggrahan, Ciganjur, Ciracas, Kramat Jati, Matraman, dan Pulau Harapan.
Baca Juga: Elza Syarief Bantah Ada Duit 1 M dan Ketemu Pimpinan KPK
Berita Terkait
-
Disidang Buni Yani Selanjutnya, Jaksa Bakal Datangkan Ahok
-
DPRD DKI Minta Uang Tunjangan Naik, PSI Usul Pakai Sistem Ahok
-
Sandiaga Ajak PNS Lari ke Kantor, Sekda DKI Minta Disesuaikan
-
Besuk Mantan Gubernur Jakarta, Sandiaga: Dia Dulu Sosok Penting
-
Jokowi: Penduduk Muslim Potensi dan Kekuatan Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka