Suara.com - Putri Kerajaan Arab Saudi, Fahda Bin Saud Bin Abdulaziz, dilaporkan marah besar setelah mendapat informasi negerinya dinyatakan sebagai negara sekularisasi atau tidak mendasarkan beragam kebijakannya atas suatu agama.
Pernyataan yang membuat murka tuan putri tersebut terlontar dari mulut Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Amerika Serikat, Yousef Al-Otaiba. Ia menyebut Saudi merupakan negara sekularisasi di Timur Tengah, sama seperti Mesir, Bahrain, dan Jordania.
Melalui akun pribadi Twitter miliknya, Putri Fahda mengecam pernyataan Otaiba tersebut, Minggu (31/7/2017).
"Pernyataan itu adalah konspirasi jahat melawan Arab Saudi dan Islam. Keluarga kerajaan dan masyarakat siap melawan konspirasi tersebut,” tulis putri mantan Raja Saud Bin Abdul Aziz tersebut, seperti dilansir Middle East Monitor.
Ia juga menuduh pernyataan tersebut merupakan konspirasi untuk melakukan sekularisasi di Arab Saudi dan menempatkan Masjidil Haram serta Masjid Nabawi dalam kepemilikan bersama internasional.
“Terdapat kelompok yang menyerukan sekularisasi dan menginternasionalisasi dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kami akan terus mempertahankannya,” kata Putri Fahda.
Otaiba, dalam wawancara dengan stasiun televisi Amerika Serikat, PBS, Sabtu (30/7), mengatakan UEA sengaja mengblokade Qatar untuk membendung arus sekularisasi di Timur Tengah.
“Kalau Anda bertanya Timur Tengah seperti apa yang ingin dilihat oleh negara-negara seperti UEA, Arab Saudi, Mesir, Jordania, dan Bahrain dalam 10 tahun ke depan? Pasti akan bertentangan dengan Qatar, yakni kami ingin pemerintahan sekularisasi yang kuat dan sejahtera,” tuturnya.
Baca Juga: 1,2 Juta Butir Ekstasi Belanda Senilai Rp600 Miliar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO