Suara.com - Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading Jakarta Utara, Komisaris Polisi Arif Fazlurahman mengatakan hasil penyelidikan, tersangka Faisal Amir (27) melakukan kekerasan hingga meninggal bayi perempuannya berusia 3 bulan berinisial KAA hanya dilakukan, Selasa (8/8/2017) lalu. Faisal saat itu merasa emosi.
KAA meninggal lantaran dibekap bantal oleh Faisal di tower Dahlia, Apartemen Gading Nias di Jalan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Pada Selasa (8/8/2017).
"Sampai saat ini kekerasan yang kami temukan bagi anak tersangka hanya dalam hari itu saja (Hingga sampai meninggal KAA)," kata Arif di Polsek Kelapa Gading Jakarta Utara, Kamis (10/8/2017).
Menurut Arif, Faisal juga pernah melakukan kekerasan terhadap KAA, namun tidak sampai meninggal.
"Sempat dia (Faisal) melakukan penganiayaan namun ringan (kepada KAA). Tangan maupun kaki tidak luka - luka," ujar Arif.
Arif menambahkan hasil penyelidikan sementara, bahwa motif Faisal membunuh bayinya dalam kondisi marah.
"Sampai dengan saat ini motifnya emosi ditambah dia (Faisal) mengalami keletihan. Jadi mendorong dia manyakiti bayi. Karena sifat bayi kan menangis. Dan dia merasa terganggu. Puncaknya menutup kepala bayi dengan bantal hingga meninggal," kata Arif.
Sebelumnya, Faisal tega menghabisi anak kandungnya menggunakan bantal. Jenazah bayi itu juga telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diautopsi.
"Korban sudah terbujur kaku dan tertutup bantal dengan posisi miring ke kanan dan sudah mengeluarkan muntah serta buang air besar," kata Kepala Satuan Reserse Polres Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Nasriadi.
Baca Juga: Polisi Periksa Kejiwaan Ayah Pembunuh Bayi di Gading Nias
Berita Terkait
-
Polisi Periksa Kejiwaan Ayah Pembunuh Bayi di Gading Nias
-
Frustrasi, Faisal Bunuh Bayinya di Apartemen Jakarta Utara
-
Ada 8 Polisi Terduga Pelanggar Meninggalnya Tahanan di Kampar
-
Kecewa Terlahir Perempuan, Irul Tega Bakar Bayinya Hidup-hidup
-
Pembunuh Darah Dingin, Ibu Bunuh Bayi Dikubur di Lubang Binatang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi