Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan meningkatkan pengawasan penjualan obat keras dengan merek dagang dumolid. Obat tersebut mengandung zat aktif nitrazepam yang memiliki efek sebagai obat penenang, yang jika dikonsumsi tidak sesuai dosis terapi dapat mempengaruhi perilaku penggunanya, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Obat dengan merek dumolid belakangan ramai dibicarakan setelah aktor Tora Sudiro ditangkap Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan di rumahnya, Perumahan Bali View, Cirendeu, Tangerang Selatan, Kamis (3/8/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. Tora ditangkap bersama istrinya Mieke Amalia terkait kepemilikan 30 butir tablet diduga psikotropika.
"Itu (dumolid) termasuk obat tertentu yang disalahgunakan. Obat itu tidak ilgal, tapi di salahgunakan. Tentu kita akan ada pengawasan lebih intensif di jalur distribusi," ujar Kepala Badan POM RI Penny Kusumastuti Lukito di Grand Mercure Kemayoran, Jalan H. Benyamin Sueb, Superblok Mega Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
"Harusnya obat itu tercatat. Kalau apotek itu menjual nggak sesuai ketentuan masuknya berlebih, besar, tapi pencatatannya sedikit. Kemana itu yang lain?" lanjut Penny.
Menurut Penny, obat yang dikonsumsi oleh Tora dan istrinya sebenarnya tidak masalah dikonsumsi asalkan sesuai dengan resep dokter.
"Dumolid itu kan obat sebetulnya, ada kebutuhan psikotropi untuk pengeobatan insomnia. Ada kebutuhan, bukan berarti tidak boleh sebetulnya. Tapi itu tadi, cara membelinya harus dengan resep dokter, harus di tempat yang legal ada apoteker," kata Penny.
Masyarakat yang membeli obat dumolid tidak sesuai dengan anjuran dokter, kata Penny, masuk dalam kategori pelanggaran dan bisa diproses.
"Kalau tidak memenuhi ketentuan tersebut namanya pelanggaran. Kalau sudah konsumsi melebihi dosis, membeli di tempat ilegal, di online, beli di toko obat yang tidak berizin dan tidak ada apoteker," katanya.
Baca Juga: Dari Kasus Narkoba Tora Sudiro, BPOM Buat Aksi Nasional
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan