Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai membiarkan Setya Novanto memimpin institusi DPR menunjukkan bahwa lembaga ini memiliki komitmen yang buruk soal pemberantasan korupsi. Pasalnya, Ketua Umum Partai Golkar sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.
"Itu mengukur lemah dan buruknya komitmen DPR soal pemberantasan korupsi disaat mereka biasa-biasa saja dipimpin oleh tersangka kasus korupsi," kata Peneliti ICW, Donal Fariz kepada Suara.com, Senin (14/8/2017).
Sebab itu, ICW mendesak DPR untuk bersikap tegas atas ditetapkanya Novanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Sebab, jika dibiarkan terus menerus, maka kepercayaan publik terhadap DPR akan semakin menurun.
"Kami mendesak DPR untuk segera bersikap setelah berminggu-minggu mereka dipimpin tersangka korupsi dan institusi DPR semakin buruk di depan masyarakat," ujar Donal.
Seperti diketahui, Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP yang merugikan negara hingga Rp2,3 Triliun. Novanto diduga menggunakan jabatan untuk menguntungkan pribadi, orang lain atau suatu korporasi.
Selain itu, Novanto juga diduga berperan mempengaruhi pemenangan proyek e-KTP yang nilainya mencapai Rp5,9 triliun.
Atas perbuatannya, Novanto disangka melanggar Pasal 3 atau Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah Undang-Undang Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka