Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia meminta Sekolah Penabur di Kelapa Gading, Jakarta Utara memastikan keamanan para siswa dan siswinya pascakasus pelecehan sesual oleh seorang guru berinisial TS. TS kedapatan mengirimkan chat berbau pornografi kepada beberapa siswinya.
TS kini sudah mendapatkan sanksi tegas dari sekolah dan menjadi tahanan kepolisian. Namun KPAI tetap menjalankan fungsi pengawasan dalam mengawal kasus ini.
KPAI menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk bekerja, namun KPAI tetap mengawal dan memastikan penggunaan UU Perlindungan Anak dalam kasus ini karena korban masih berusia anak. Namun, terkait hak atas pendidikan dan jaminan perlindungan untuk tidak mendapatkan perlakuan diskriminasi, maka KPAI harus melakukan pengawasan langsung ke sekolah.
“Dalam rangka menjalankan tupoksi pengawasan dalam perlindungan anak sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak, KPAI mendatangi langsung sekolah Penabur ini,” kata Komisioner KPAI Komisioner bidang Napza, Pornografi dan Cyber Crime Margaret Aliyatul Maimunah.
KPAI datang ke Sekolah Penabur, Selasa (23/8/2017). Selain Margaret, Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti juga datang.
“Tadi kami bertemu pihak sekolah dan kami sudah meminta keterangan pihak sekolah, memastikan keamanan dan kenyamanan peserta didik, serta memastikan jaminan keberlanjutan hak atas pendidikan para korban pasca terbongkarnya kasus ini. KPAI akan terus melakukan pengawasan, baik terkait bidang pendidikannya maupun pengawasan terait proses hukum yang sedang berjalan saat ini,” urai Retno Listyarti.
Dalam pengawasan langsung hari ini, KPAI tidak hanya bertemu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, konselor (guru BK), bahkan KPAI juga berkeliling sekolah untuk memastikan proses pembelajaran kondusif di sekolah dan terutama di kelas korban.
“Pihak sekolah memang menyediakan psikolog bagi korban, tetapi harus atas seijin orangtua korban dan sampai saat ini masih proses mendapat ijin dari orangtua korban,” kata Retno.
KPAI memuji pihak sekolah sangat cepat merespon pengaduan orangtua korban. Oknum guru terlapor langsung di non aktifkan pada hari laporan diterima sekolah, dan siangnya oknum guru tersebut langsung ditahan pihak kepolisian.
Baca Juga: Tak Hanya Kirim Gambar Porno, Tri Diduga Cabuli Siswi SPK Penabur
“Pihak sekolah menyesalkan peristiwa ini terjadi, namun juga bersyukur bahwa kasus ini cepat diketahui dari laporan orangtua sehingga dapat mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Pihak sekolah juga sedang memikirkan sistem rekruitmen tenaga pengajar yang lebih baik dan lebih selektif ke depannya,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan