Suara.com - Polisi India dalam banyak film-film bikinan Bollywood seringkali digambarkan sebagai persona jahat. Kalaupun baik, polisi biasanya digambarkan sebagai sosok yang selalu terlambat datang, yakni ketika seorang bahadur sudah menyelesaikan persoalan secara ekstrajudisial alias main hakim sendiri.
Namun, aksi heroik Abhishek Patel, polisi berusia 40 tahun di Negara Bagian Madhya Pradesh, India, menjungkirbalikkan tipologi lazim dalam film buatan negerinya sendiri.
Patel, sudah mengikhlaskan dirinya saat memutuskan mendekap dan membawa lari sebuah bom sejauh satu kilometer dari tempat peledak itu ditemukan, yakni taman kanak-kanak. Dengan begitu, ia menyelamatkan 400 bocah TK tersebut.
Sang polisi, seperti dilansir Telegraph, Jumat (1/9/2017), menanggung risiko kehilangan nyawanya sendiri ketika membawa lari bom seberat 10 kilogram menjauhi TK itu.
Ia melakukan aksi heroik pada hari Selasa (29/8) tersebut bukan tanpa alasan.
"Ketika bom itu ditemukan, tim penjinak bom tidak bisa datang tepat waktu. Aku akhirnya memutuskan mengangkat dan membawa lari bom itu menjauhi sekolah," tutur Patel.
"Yang kupikirkan saat itu hanyalah membawa bom itu sejauh-jauhnya dari anak-anak. Aku berlari sejauh 1km, karena aku tahu, daya ledak bom itu beradius 500 meter," terangnya lagi.
Aksi Patel membawa lari bom tersebut direkam oleh orang-orang sekitar, dan viral setelah diunggah ke media-media sosial. Tak pelak, sang polisi mendapat pujian dari banyak pihak bahkan dunia internasional.
"Patel dan seluruh anggota unitnya yang menyelamatkan ratusan nyawa anak-anak Tk itu patut diacungi jempol. Aku angkat topi untuk Patel dan rekan-rekannya," tutur Ashok Gehlot, anggota Kongres India.
Baca Juga: Kasus Jonru Ginting Diproses Polda Metro Jaya
Aparat kepolisian kekinian masih menyelidiki sebab musabab bom tersebut ada di area TK tersebut. Sementara Patel mendapat penghargaan dan hadiah 50 ribu Ruppe untuk aksi heroiknya.
Berikut video Patel ketika membawa lari bom tersebut:
Berita Terkait
-
Apakah Polisi Tidur Benar-benar Memperlambat Kendaraan? Data Jurnal Punya Bukti
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?
-
1.392 Personel Siaga di Silang Monas, Kawal Aksi Buruh Hari Ini!
-
Polisi Kantongi 3 Alat Bukti Termasuk 7 Video CCTV Dugaan Zina Inara Rusli dan Insanul Fahmi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi