Suara.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai pihak yang paling bertanggungjawab atas kasus suar nyasar hingga menewaskan suporter sepakbola Catur Zuliantono (32) pada laga persahabatan Tim Nasional Indonesia melawan Fiji, Sabtu (2/9/2017), adalah panitia dan tim keamanan.
"Stadion ini kami bangun untuk kepentingan masyarakat, sehingga buka stadionnya yang dipersalahkan, namun panitia dan tim keamanannya yang lengah," katanya di Bekasi, dikutip dari Antara, Senin (4/9/2017).
Menurut kasus yang menewaskan Catur merupakan konsekuensi pertandingan.
Namun, Effendy mengakui kelemahan dari segi konstruksi pagar stadion seharga Rp4,5 miliar itu. Ada celah yang memungkinkan oknum menyelundupkan barang terlarang ke dalam stadion.
"Ini evaluasi kami. Ke depan jangan ada lagi celah di sekitar pagar stadion. Kami siapkan tempat-tempat sampahnya dan petugas pun kita intensifkan untuk awasi potensi penyelundupan barang ke dalam stadion," katanya.
Kepala Polrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Polisi Hero Bachtiar mengatakan mereka berhasil mendeteksi keberadaan pelaku penembakan suar yang mengantam bagian kiri kepala korban hingga tewas.
"Pelakunya diduga kuat warga Solo, Jawa Tengah. Kami sedang melakukan pengejaran," ujarnya.
Zuliantono tewas setelah terhantam letupan suar yang ditembakkan pelaku dari barisan terdepan sektor D tribun selatan ke arah tribun timur tempat korban menonton pertandingan.
Dia tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat pendarahan hebat di bagian wajah setelah terhantam suar.
Tag
Berita Terkait
-
Belum Resmi Tukangi Timnas Indonesia, Timur Kapadze Dibuat Geleng-geleng Suporter Garuda
-
PSSI 'One Man Show', Suporter Tuntut Erick Thohir Mundur Demi Tata Kelola Baru Sepak Bola Indonesia
-
Kekecewaan Memuncak, Suporter Gelar Aksi Desak Revolusi PSSI
-
Erick Thohir Ogah Mundur Sebagai Ketum PSSI, PSTI: Amanah Disalahgunakan
-
Euforia di Qatar! Suporter Indonesia Gelar Parade Merah Putih Sambut Piala Dunia U-17
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional