Suara.com - Panitia Khusus Hak Angket berencana memanggil Agus Rahardjo untuk dimintai keterangan. Pemanggilan Agus bukan sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melainkan selaku mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Pada saat mengemban jabatan itu, Agus pernah membicarakan proyek Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) sebelum kasus ini mencuat sebagai mega korupsi yang menjerat sejumlah pejabat.
"Kita akan memanggil Agus dalam ranah LKPP. Kita panggil dalam kaitan sebagai kepala LKPP, dia pernah membicarakan e-KTP dengan berbagai pihak. Termasuk Gamawan Fauzi (Menteri Dalam Negeri)," kata Anggota Pansus Hak Angket KPK Mukhamad Misbakhun di DPR, Jakarta, Senin (4/9/2017).
Misbakhun menerangkan, Agus pernah membahas masalah konsorsium proyek e-KTP saat dia menjadi kepala LKPP. Hal ini yang akan didalami Pansus.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, pucuk pimpinan tertinggi di tubuh lembaga anti-rasuah itu tidak boleh menolak pemanggilan. Pasalnya, statusnya pernah menjabat sebagai kepala LKPP.
Pemanggilan Agus, kata Misbakhun, juga sudah disetujui seluruh fraksi yang ada di Pansus Hak Angket KPK. Tinggal menunggu jadwal resmi yang direncanakan akan dilakukan pada pekan depan.
"Ya sesegera mungkin akan dipaggil. Dia dipanggil dalam kapasitas LKPP, tidak ada alasan Pak Agus tidak hadir," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!