Suara.com - Beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi demonstrasi di depan gedung KPK untuk mendesak penahanan Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto yang telah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.
Dalam aksi, mereka membawa poster, antara lain bertuliskan: KPK don't be afraid, kemudian Arrest SN, lalu KPK Segera Tahan SN, dan KPK Jangan Kasih Kendor #TahanSN.
Dalam orasi, Rizki dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia menyebut Novanto berpura-pura sakit untuk menghindari tidak memenuhi panggilan KPK pada Senin (11/9/2017.
"Dia berpura-pura sakit dan duduk santai di Rumah Sakit Siloam. SN ini memang sulit untuk disentuh," katanya.
Rizki juga menyebut Novanto dengan pilihan kata lebih keras lagi.
"SN ini manusia seperti belut, susah untuk disentuh apalagi untuk dipegang," kata Rizki.
Peserta demonstrasi juga memperagakan parodi tentang Novanto yang tengah duduk di kursi roda dengan mengenakan pakaian pasien.
"Papa Cepet Sembuh #Tahan SN," demikian salah satu tulisan poster yang dibawa demonstran.
Di RS Siloam
Tim dokter dari Dewan Perwakilan Rakyat mengunjungi Novanto di Rumah Sakit MRCC Siloam, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2017). Novanto sakit sehari menjelang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Tim dokter yang dipimpin Heri Suseno datang ke RS MRCC untuk memastikan kondisi terakhir Novanto setelah masuk ke rumah sakit pada Minggu (10/9/2017), malam.
"Kondisi terakhir orangnya masih dalam pendalaman. Kita waktu itu kan ngirim ke RS karena waktu itu lagi main pingpong, jatuh. Jadi ada indikasi itu vertigo," kata Heri di RS MRCC Siloam.
Mengenai penyakit yang diderita ketua umum Partai Golkar, kata Heri, merupakan hak dokter untuk menjelaskannya.
"Saya tidak mau berspekulasi karena kan kita hanya memberikan secara ringan. Sehingga saya kirimkan ke sini kemudian atas keputusan rumah sakit dirawat. Ya sudah, saya sampai di situ selebihnya biar rumah sakit ya," tutur Heri.
Tag
Berita Terkait
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?