Warga mengunjungi kawasan Monumen Nasional (Monas). (Suara.com/Oke Atmaja)
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta PT. Pembangunan Jaya Ancol mempertimbangkan aspirasi warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Jakarta Utara yang demonstrasi pada Kamis (14/9/2017), kemarin, untuk menuntut masuk Pantai Ancol secara gratis.
"Jadi kalau ada yang nuntut itu wajar. Dan kalau lebih bagus itu parkir mobilnya saja kena agak tinggi. Tarif perjam katakanlah," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Djarot kemudian membandingkan Ancol dengan destinasi wisata Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Pengelola Monas tak menerapkan tarif untuk masuk ke taman. Pengunjung baru dikenakan tarif jika mau masuk ke dalam monas.
"Sekarang masuk di Monas bayar nggak? Nggak. Tetapi ketika anda mau memanfaatkan fasilitas naik ke atas tugu baru, pakai daftar, gitu dong. Dan itu semuanya cashless, buka (gratis) supaya ramai," kata Djarot.
Djarot juga mengkritik pengelola Ancol yang sampai sekarang masih menggunakan cara kuno yaitu dengan tiket manual. Menurut Djarot seharusnya Ancol sudah menerapkan sistem pembayaran elektronik.
"Sekarang bayangin kalau masuk ke Ancol itu, cuma diitung bayarnya dan masih belum cashless. Bagaimana ngitungnya, bagaimana pertanggungjawabannya?" kata Djarot.
Dia membandingkan lagi dengan Monas yang sudah lama menerapkan sistem tiket elektronik.
"Jadi kalau ada yang nuntut itu wajar. Dan kalau lebih bagus itu parkir mobilnya saja kena agak tinggi. Tarif perjam katakanlah," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).
Djarot kemudian membandingkan Ancol dengan destinasi wisata Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Pengelola Monas tak menerapkan tarif untuk masuk ke taman. Pengunjung baru dikenakan tarif jika mau masuk ke dalam monas.
"Sekarang masuk di Monas bayar nggak? Nggak. Tetapi ketika anda mau memanfaatkan fasilitas naik ke atas tugu baru, pakai daftar, gitu dong. Dan itu semuanya cashless, buka (gratis) supaya ramai," kata Djarot.
Djarot juga mengkritik pengelola Ancol yang sampai sekarang masih menggunakan cara kuno yaitu dengan tiket manual. Menurut Djarot seharusnya Ancol sudah menerapkan sistem pembayaran elektronik.
"Sekarang bayangin kalau masuk ke Ancol itu, cuma diitung bayarnya dan masih belum cashless. Bagaimana ngitungnya, bagaimana pertanggungjawabannya?" kata Djarot.
Dia membandingkan lagi dengan Monas yang sudah lama menerapkan sistem tiket elektronik.
Komentar
Berita Terkait
-
Promo Ancol dan Dufan Selama Agustus, Spesial Hari Merdeka
-
Hadir di Ancol September: AWESOME SKOOL FEST 2025, Festival Musik Paling Seru Bagi Kawula Muda
-
Pesta Rakyat 17 Agustus di Monas Mulai Jam Berapa? Catat Jadwalnya biar Gak Ketinggalan
-
HUT RI ke-80 di Ancol: Jadwal Upacara dan Promo Terbaru 17 Agustus
-
Transjakarta Resmikan Rute Baru Blok M Ancol, Sasar Wisata dan Pengurangan Emisi di Jakarta
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan