Suara.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto meminta TNI Angkatan Darat mengurungkan niatnya menggelar nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI.
Permintaan itu merupakan respons Sidarta terhadap perintah TNI AD yang menginstruksikan seluruh prajuritnya menggelar nonton bareng film G30S/PKI pada 30 September nanti.
Selain itu, dia juga meminta aktivis dan penyintas tragedi 1965/66 untuk tidak menggelar seminar atau diskusi tentang kasus pembantaian massal 65.
"Saya pribadi melihat itu (film G30S/PKI yang akan diputar TNI AD) kan produksi awal-awal, lalu kemudian ada seminar (tentang tragedi 65-66') di LBH juga. Ini dua titik yang berbeda kan, ada film ini dan ada seminar itu. Saya pikir sementara ini disejukkan dulu, tolong dua-duanya disetop dulu," kata Sidarta kepada wartawan di kantor Wantimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).
Menurut dia, situasi nasional perlu stabilitas ditengah Pemerintah yang tengah sibuk membangun perekonomian dalam persaingan global.
Selain stabilitas keamanan nasional, juga dibutuhkan stabilitas politik. Dengan begitu, pemerintah tak terganggu dalam merealisasikan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat.
"Pemerintah itu sekarang lagi super sibuk membangun ekonomi, kesejahteraan sosial, menangani kemiskinan. Itu prioritasnya, jangan ada kegaduhan begitu ya. Sebab untuk menuju kekuatan ekonomi dunia perlu ada kestabilan politik," ujar dia.
Dia lantas menyesalkan terjadi polemik hingga berujung kericuhan terkait rencana seminar tragedi 1965/66' di kantor YLBHI-LBH Jakarta, Sabtu (16/9) pekan lalu. Begitu pula dengan rencana TNI AD yang akan menggelar nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI.
Baca Juga: 59 Ribu Miras Asal Singapura Diselundupkan Pakai Plastik Sampah
"Kalau ada film G30S/PKI, seminar begitu (tentang tragedi pembantaian 65/66), ada satu kegaduhan di sana, dan di sini. Itu hal yang tidak menunjang kondisi bangsa," jelasnya.
Untuk diketahui, TNI AD memerintahkan semua jajaran prajuritnya untuk menggelar nobar film pengkhianatan G30S/PKI di semua daerah. Instruksi ini menyebar melalui pesan singkat.
Berita Terkait
-
AJI: Rezim Jokowi Bubarkan Seminar, Indonesia Darurat Demokrasi
-
Jan Darmadi Ingin Cagub Jabar Tunjukkan Dedikasi pada Masyarakat
-
Ini Oleh-oleh Wantimpres dari Hongkong dan Korea Buat KPK
-
Fadli Zon Siap Gugat Presiden Jokowi Kalau Minta Maaf ke PKI
-
Rekonsiliasi Kasus 1965 Harus Dimulai Dari Diri Sendiri
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap