Suara.com - Pusat kebugaran T1 Sauna di Jakarta Pusat yang digerebek aparat kepolisian karena diduga menjadi ajang transaksi seksual sesama jenis berbayar, ternyata sudah beroperasi selama dua tahun terakhir.
Seorang petugas kemanan di kompleks rumah toko (ruko) tempat T1 Sauna, Plaza Harmoni, Jakarta Pusat, mengatakan banyak laki-laki dari berlatar belakang beragam seringkali datang ke sauna tersebut.
"Banyak yang ke sini. Pada banyak memakai mobil mewah, Alphard, sampai yang naik motor," kata satpam ruko itu yang tak mau namanya dipublikasikan saat ditemui Suara.com, Minggu (8/10/2017).
Tak hanya itu, satpam itu juga mengakui ada pelanggan yang datang masih memakai seragam pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan mahasiswa.
"Ada yang pakai baju dinas PNS, ada yang mahasiswa, ada juga TNI," tukasnya.
Satpam tersebut menuturkan, dirinya bisa memastikan ada anggota TNI yang datang ke tempat pesat gay itu karena yang bersangkutan pernah berbicara dengannya.
“Si TNI ini tak hanya sekali datang. Waktu itu dia ngaku, dia berpangkat kolonel, punya dua anak dan bawa pistol. Saya sihtidak bertanya dia mau ngapain ke sini," tuturnya.
Dia menambahkan, pengunjung sauna ini juga terdiri dari beragam usia, baik yang tergolong ABG sampai “tua bangka”.
Baca Juga: Siar Ujaran Kebencian, Fahira Idris Minta Buni Yani Dibebaskan
Bahkan, ada penyandang disabilitas yang datang ke tempat tersebut. "Yang kayak masih anak sekolahan ada. Ada juga yang tua banget, jalannya saja mesti dipegangin, sewaktu dilihatin malah ketawa. Ada juga yang buta, saya lihat sendiri,” jelasnya.
Namun, dia tidak tahu kondisi di setiap ruangan ruko tersebut. "Yang jelas, kalau keluar dari situ, laki sama laki kadang peluk-pelukan. Cium-ciuman," imbuhnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Argo Yuwono mengatakan, 51 pengunjung yang sempat ditangkap itu kesemuanya laki-laki.
“Ada 7 warga negara asing, 4 warga negara China, 1 orang warga Singapura, 1 warga Thailand, dan 1 warga Malaysia," ungkapnya.
Menurut Argo, aksi kelompok ini melanggar undang-undang pornografi karena memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain. Untuk menutupi aksinya, kelompok ini berkedok mengelola usaha spa dan sauna.
Argo mengatakan, untuk masuk ke dalam spa tersebut seseorang atau pasangan gay harus membayar Rp165 ribu per orang. Uang masuk tersebut digunakan mendapatkan kondom dan minyak pelumas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang